Setiap manusia wajib berkarya. Berkarya apa saja sesuai dengan kemampuannya. Namun yang harus digaris bawahi, karya yang dihasilkan haruslah bermoral.
Jangan keliru, pesan ini bukan datang dari seorang kiai atau ustad pesantren, ini disampaikan oleh Dr. dr. Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dalam “Seminar Berkarya (SEKAR)” yang diadakan oleh Kementrian Sosial Politik BEM ITS di gedung Pusat Robotika ITS baru-baru ini.
“Berkarya tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin,” papar perempuan yang sekarang menjadi angota Dewan Penasehat Presiden ini. Maka dari itu, tidak ada alasan untuk tidak berkarya. Menurutnya setiap manusia, laki-laki ataupun perempuan, memiliki potensi yang sama untuk bisa berkarya. Tidak ada perbedaan.
Dalam berkarya, lanjutnya, orang harus memiliki etika, bermoral, dan berani melawan kedzaliman. Jangan sampai berkarya, namun melanggar etika, atau kita lebih mendukung kedzaliman karena tidak berani melawannya.
Dia mencontohkan, saat menjadi menteri kesehatan RI, segala sesuatu yang dia lakukan merupakan sebuah karyanya untuk bangsa tercinta ini. Dia ingin, rakyat sejahtera dan makmur dengan bercirikan bertubuh sehat dan kuat. Namun ternyata, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan hal tersebut. Ada kekuatan global yang menghegemoni negara ini, katanya.