Dikisahkan ada beberapa anak yang meminta salah satu temannya untuk
bermain. Akan tetapi, anak tersebut menolak untuk bermain bersama mereka.
Mereka pun terus mendesaknya dan memaksa agar ia ikut bermain. Anak itu pun
menangis.
Pada waktu itu ada laki-laki tua yang melihat kejadian itu. Ia
kemudian mendekati mereka. Dari sana dia pun mengetahui bahwa anak tersebut
menangis dan menolak ajakan teman-temannya bermain karena ingin mencurahkan
tenaga dan pikirannya untuk belajar Al-Quran.
Mengetahui hal itu, laki-laki tua ini merasa takjub dan pergi
menemui guru dan orangtuanya. Ia
berkata, “Sungguh saya berharap agar anak ini menjadi orang yang paling alim
dan zuhud di zamannya.”
Sejak saat itu, orangtuanya memberi perhatian lebih kepada anak
tersebut dan memintanya agar mencurahkan tenaga dan pikirannya dalam mencari
ilmu.
Tatkala anak kecil itu dewasa, dia menjadi salah satu ulama besar.
Ia adalah Imam Yahya bin Syarif An-Nawawi, pengarang kitab ‘Riyadus Sholihin’
dan ‘Syarah Shahih Al-Imam Muslim’”.
NB: Terjemahan dari Kitab Silsilatul Adab, Bab Qashashu adaabi Thalabil 'Ilmi, sub judul Hubbul 'Ilmi
Panceng, Gresik, 15 Februari 2013
0 Response to "Mencintai Ilmu"
Posting Komentar
Jangan lupa komen di sini ya :-)