Barangsiapa
mampu menaklukkan waktu...
Maka
dia akan menjadi orang sukses...
Umur
bukan penentu kedewasaan dan kesuksesan...
Kemauan
yang kuat dan usaha nyata adalah di antara penentunya...
Sabar
itu mutlak diperlukan...
Bagi
pendamba kesuksesan dan kebahagiaan...
Barangsiapa
mampu menaklukkan waktunya...
Siapapun
yang bisa mengatur dirinya untuk hanya melakukan yang semestinya dilakukan...
Maka
cepat atau lambat dia akan menjadi orang yang sukses dan bahagia...
Komitmen
atas apa yang diucapkan dan dijanjikan adalah mutiara yang berkilauan...
Barangsiapa
mampu melakukannya, maka dia mendapatkan prestasi luat biasa...
Sikap
bangga diri dan memuji diri-sendiri bersifat halus...
Kita
harus ekstra hati-hati terhadap keduanya...
Kalau
diniatkan karena Allah, segala sesuatu akan terasa ringan...
Aduhai
betapa meruginya jika umur terus bertambah, sementara ilmu dan karya tak ada
penambahan sedikitpun atau malah berkurang...
Mengikuti
aturan, hidup akan teratur...
Menyelisihi
aturan, hidup akan kacau...
Ada
yang merasakan dosa adalah gunung tinggi yang akan runtuh mengenai dirinya...
Ada
yang menganggap dosa adalah makanan lezat yang harus dimakan setiap hari...
Kalau
kita termasuk yang mana???
Jawaban
jujur kita menentukan kualitas keimanan yang kita miliki...
Sukses
tidak sukses, bisa tidak bisa, dan mencapai target atau tidak mencapai target
ditentukan oleh besar kecilnya semangat yang ada di dalam dada...
10
tahun ke depan harus lebih baik dari 10 tahun kemarin...
5
tahun ke depan harus lebih baik dari 5 tahun kemarin...
Tahun
depan harus lebih baik dari tahun ini...
Tahun
ini harus lebih baik dari tahun kemarin...
Bulan
ini harus lebih baik dari tahun bulan kemarin...
Pekan
ini haris lebih baik dari pekan kemarin..
Hari
ini harus lebih baik daripada hari kemarin...
Harus...
Harus
terus semangat walau diri sering terkalahkan oleh diri sendiri. Ketika kembali
berbuat kesalahan, berarti telah menemukan cara agar diri ini hancur. Sehingga,
tindakan itu tidak perlu diulangi lagi.
Semakin
bertambahnya waktu, godaan dalam belajar semakin besar hingga membuat kita
tidak sadar. Kita pun akan lupa dengan tujuan awal kita, yaitu menimba ilmu
sebanyak-banyaknya. Maka dari itu, kita harus ekstra sabar dalam menghadapi
semua godaan yang ada.
Keburukan
apapun yang menimpa, itu akibat perbuatan kita. Jika kebaikan yang datang, itu
karena karunia Allah, bukan karena kita.
Barangsiapa
mampu mensyukuri, menerima, dan tidak mengeluh atas segala yang ada, maka
kebahagiaan akan selalu terbit di hatinya.
Mewujudkan apa yang diinginkan bukanlah sebuah
kemustahilan.
Bahagia adalah tidak mengeluh atas apa yang
Allah berikan.
Sahabat sejati adalah mereka yang tak hanya
suka memuji kita, namun juga mau mengoreksi kesalahan yang kita lakukan.
Seorang muslim tak layak mengutuk dirinya
sendiri. Tak pantas baginya bermuram durja lantaran merasa dirinya adalah
seekor semut hitam di atas batu hitam pada tengah malam yang pekat. Padahal,
dia adalah berlian yang kemilaunya berpendar ke seluruh alam.
Pembelajar sejati adalah pencari dan penuntut
ilmu, bukan pencari dan penuntut nilai.
Juara yang benar-benar juara adalah mereka yang
paling bersih dan paling jujur dalam proses mencapai hasil.
Godaan untuk tidak berbuat jujur itu teramat
banyak. Tapi pilihan terbaik adalah berusaha untuk tetap jujur. Sungguh
beruntung orang yang mampu berbuat jujur dalam kondisi apapun.
Jaim (jaga image) dan caper (cari perhatian)
semestinya ditujukan kepada Sang Kuasa, bukan kepada manusia yang tak punya
daya dan penuh alpa.
"Kalau kalian ingin agar ilmu
kalian semakin berkembang, mengajarlah. Karena dengan mengajar justru banyak
hal baru yang didapatkan"
*Pesan inspiratif
dari Syeikh Abu Jalil, Ulama dari Timur Tengah
"Apabila seseorang merasa
bertambah pandai ketika belajar, berarti ada yang salah dalam belajarnya.
Belajar yang benar adalah ketika semakin lama belajar dia justru merasa semakin
bodoh, karena ternyata masih banyak hal yang tidak diketahui"
"Pesan
inspiratif dari Dr. Nafik, dosen UINSA Surabaya
"Kalau merasa malas, jenuh,
sumpek, dan terpuruk saya mengingat kembali tujuan penciptaan kita di dunia.
Hal itu membuat saya lebih semangat dan optimis melakukan kebaikan-kebaikan
dalam Islam. Semua hal yang dilakukan akan bernilai pahala jika dilakukan
karena Allah"
*Pesan inspiratif
dari seseorang
Teman sejati adalah mereka yang tetap mau
mengingatkan temannya ketika menurutnya ada yang kurang benar dan perlu
diperbaiki, walau hal itu terasa berat dan pahit baginya.
"Semakin sering seorang wanita
memajang fotonya di hadapan miliaran manusia (selfie), semakin berkurang
kemuliaan dirinya sebagai seorang wanita"
*Pesan penting
dari salah seorang ustadz
"Tidak semua hal harus
ditanggapi, dan tak perlu dimasukkan ke dalam hati agar tidak mendapatkan
kesusahan di kemudian hari"
*Pesan inspiratif
dari teman
Perbuatan/tindakan salah tak perlu disesali
secara mendalam. Dengan melakukan kesalahan kita tetap mendapatkan ilmu baru,
yaitu cara agar tidak berhasil. Sehingga di waktu yang lain kita tidak lagi
mengulangi kesalahan tersebut.
Kita adalah kita. Kita bukanlah orang lain. Tak
perlu memaksa diri menjadi orang lain jika memang tidak bisa. Kita memiliki keistimewaan,
kekhasan, dan keunikan sendiri yang orang lain tidak punya.
Jangan mengkambing hitamkan kesibukan yang
seolah menumpuk. Tapi salahkanlah kebiasaan menyia-nyiakan tumpukan waktu
kosong dan longgar.
Dua orang yang seharusnya kita iri
(iri positif) kepada mereka: orang yang punya banyak harta lalu disedekahkan
dan orang yang memiliki banyak ilmu lalu diamalkan dan diajarkan.
*Inspirasi dari
wisdom nabi Muhammad Saw
Tujuan utama belajar bukanlah untuk menumpuk
angka di atas selembar kertas, melainkan untuk memperdalam pemahaman dan
memetik manfaat dari ilmu yang dipelajari.
Mengikuti tuntunan ilmu akan menghasilkan
ketentraman dan kebahagiaan hakiki. Menuruti rayuan gombal hawa nafsu akan
mendapatkan kepuasan sekejap dan tertimpa kesengsaraan berkepanjangan.
Tindak tanduk kita dituntun dan dipandu oleh
ilmu dan hawa nafsu. Kalau dituntun oleh ilmu, kita akan selamat. Namun jika
dipandu oleh hawa nafsu, celakalah kita.
Rasa malas harus dibunuh. Rasa putus asa harus
diperangi. Harus dan harus. Karena keduanya adalah penyebab terbesar kegagalan
dan kehancuran kita.
Mengharap perhatian manusia akan mendapatkan
kekecewaan atau kesenangan semu...
Mengharap perhatian Sang Pencipta bakal memperoleh kebahagiaan dan ketenangan...
Mengharap perhatian Sang Pencipta bakal memperoleh kebahagiaan dan ketenangan...
Hidayah itu diminta, dicari, dan
diperjuangkan...
Bukan ditunggu sambil duduk manis...
Kita tidak perlu merasa wah dan hebat ketika
dinilai baik oleh orang lain...
Karena pada hakikatnya mereka tidak tahu
apa-apa tentang diri kita...
Hanya Dia Yang Paling Tahu siapa diri kita
sebenarnya...
"Jangan sekali-kali memandang
sinis pelaku dosa, sebab ia bukan setan yang tidak ada kemungkinan menjadi
baik. Jika ia bertobat dan terus menerus menambah ilmu dan ibadahnya, bisa jadi
ia melampaui keilmuan dan kesalehan Anda."
*Prof. Dr. Ali
Aziz dalam artikel beliau yang berjudul "Hidup Masih Koma Belum
Titik".
Orang cerdas adalah orang yang gemar
melakukan kebaikan sebagai persiapan untuk kehidupan setelah mati..
Orang yang tidak cerdas adalah orang yang selalu menuruti keinginan Hawa nafsunya...
Orang yang tidak cerdas adalah orang yang selalu menuruti keinginan Hawa nafsunya...
*Inspirasi dari
khatib Jum'at
Apa yang ada jarang disyukuri..
Apa yang tiada sering dirisaukan...
Itulah kita...
Di antara ciri kebodohan adalah mengulang
kesalahan yang sama. Maka jika kita sering melakukan kesalahan dan dosa yang
sama, berarti kita termasuk orang yang bodoh atau teramat bodoh.
Bahasa amal (action) adalah bahasa
yang paling mudah dipahami.
*Inspirasi dari
salah seorang ustadz
Kita tak perlu membenci diri-sendiri ketika
membuat kesalahan. Karena orang baik bukanlah orang yang tak pernah berbuat
salah. Orang baik adalah mereka yang ketika melakukan kesalahan kemudian sadar,
menyesal, dan berusaha keras untuk tidak mengulangi.
Berfikir dan berusaha pada hari ini
akan berdampak pada masa depan kita. Tapi kalau hanya memikirkan masa depan
maka tak akan memiliki dampak apa-apa pada hari ini. Jadi fokuslah pada hari ini.
*Inspirasi dari
salah seorang ustadz
Menjaga hijab tidak harus kaku. Namun
sensitivitas hijab jangan sampai hilang.
Penataan niat dalam belajar harus terus-menerus
dipersegar. Kalau tidak, niat tersebut akan rusak dan akhirnya proses dan hasil
yang didapat akan hancur.
Sudahkah kita mencintai kebaikan? Sudahkah kita
membenci kejelekan? Marilah kita jwb pertanyaan ini dengan tindakan, bukan dg
ucapan yg menawan dan berkilauan.
Jika dosa sudah dianggap makanan sehari-hari
dan ancaman neraka dipandang sebagai gertakan sambal, jangan-jangan hati kita
sedang sakit parah dan harus segera dioperasi.
Coba sesekali kita berpikir, kita sering merasa
diperhatikan manusia atau sering merasa diawasi oleh Zat Yang Maha Melihat?
Lebih sering yang mana?
Merasa lebih baik dari orang lain adalah
kotoran berpenyakit yang setiap hari harus dibuang ke tempat sampah.
Walau bagaimanapun, berbaik sangka kepada
seseorang tetap lebih baik dan hendaknya menjadi pilihan utama.
Ilmu itu seperti air, mengalir ke tempat yang
lebih rendah...
Maka kalau mau menjadi lautan ilmu, kita
hendaknya meniru lautan yang selalu memposisikan diri lebih rendah dari yang
lain...
Terkadang kita perlu dicambuk agar motivasi
semakin melejit, sebagaimana kuda akan berlari kencang ketika terkena cambukan.
Orang besar adalah mereka yang ikut memikirkan
nasib orang banyak...
Orang kecil adalah orang yang hanya memikirkan
nasib dirinya sendiri...
Nilai seseorang bukan diukur dari apa yang
tampak dari luar, melainkan dilihat dari berkas cahaya yang memancar dari dalam
dirinya.
Kita tidak bisa baik dan sukses sendirian. Kita
butuh masukan, penilaian, dan kritikan dari orang lain. Jadi kalau ada yang
memberi masukan, penilaian, dan kritikan kita tak perlu marah. Justru kita
mesti berterima kasih padanya.
Cukup dengan merubah diri-sendiri, kita sudah
bisa merubah orang lain.
Nasib apapun yang menimpa kita, yakinlah, itu
adalah yang terbaik dari-Nya. Hanya saja terkadang kita belum mampu memahami.
Komitmen adalah berlian paling berharga di
dunia...
Kalau mampu memilikinya, sungguh kita akan
menjadi manusia paling sukses dan beruntung...
Menolong orang lain= menolong diri sendiri
Mengajar orang lain = mengajar diri sendiri
Bersedekah kepada orang lain = bersedekah
kepada diri sendiri
Mengingatkan orang lain = mengingatkan diri
sendiri
Mimpi + Tekad + Tindakan = Kenyataan
*Inspirasi dari
sahabat
Teman sejati adalah mereka yang mau mengingatkan
temannya ketika berbuat salah sekalipun berada di tempat yang berjauhan.
Kalau hidup ini dipandang sebagai beban, maka
yang dirasakan adalah beban hidup...
Tapi kalau hidup ini dianggap sebagai karunia, yang ada adalah rasa nikmat...
Tapi kalau hidup ini dianggap sebagai karunia, yang ada adalah rasa nikmat...
Bersedekah tidak harus dengan uang
atau makanan. Bersedekah juga bisa dengan membagikan kata-kata positif melalui
media sosial. Jadi cukup bermodal facebook, twitter, atau BBM kita sudah bisa
bersedekah sebanyak-banyaknya
*Inspirasi dari
wisdom nabi
Sungguh, bahagia akan mudah didapatkan jika
kita gampang memaafkan.
Fokus adalah kekuatan. Barangsiapa mau sukses
maka dia harus belajar dan berlatih untuk fokus.
Seorang pembelajar harus terus menerus
mengingat, apa tujuan awal dia belajar? Mengapa dia belajar? Apa yang
seharusnya dia lakukan? Dengan begitu ia akan selamat dari godaan-godaan yang
akan menghancurkan dirinya.
Emas tetap bernilai tinggi walau berada di tumpukan sampah. Maka
jadilah generasi emas agar memiliki nilai tinggi di hadapan Allah di manapun
berada.
*Motivasi dari
ust. Kholiq, pimpinan STAIL Hidayatullah Surabaya
Kalau kita menjadikan tugas, kewajiban,
pekerjaan dan amanah sebagai "beban" maka hidup akan penuh dengan
tekanan. Tapi jika kita menjadikannya sebagai "kebutuhan, tantangan, hobi,
dan ibadah" maka hidup akan terasa menyenangkan dan penuh gairah.
Barangsiapa yang haus pujian, berarti ia telah
menipu dirinya sendiri. Ia tertipu, karena merasa pantas mendapatkan pujian.
Padahal, yang layak hanyalah Dia Sang Maha Terpuji. Adapun manusia, secuilpun
tak layak mencicipinya.
NB:
Goresan hikmah part 11 ini merupakan gabungan dari coretan sederhana saya di
buku diary selama bulan Januari sampai bulan Agustus 2015 dan status FB saya
periode Januari sampaiAgustus 2015. Semoga bermanfaat. J
Surabaya,
23 Agustus 2015
0 Response to "Goresan Hikmah Part 11"
Posting Komentar
Jangan lupa komen di sini ya :-)