Oleh: Luqman Hakim
Berbicara sistem
ekonomi di dunia, maka akan kita temukan salah satu sistem yang juga digunakan
oleh sebagian negara, yaitu sistem ekonomi sosialisme. Sistem ini lahir sebagai
reaksi atas sitem ekonomi kapitalisme yang berkembang di Barat. Di bawah ini
akan dijelaskan secara singkat berbagai hal mengenai sistem ekonomi sosialisme.
Adapun tujuan dari sistem
ekonomi sosialis adalah memperoleh suatu distribusi yang lebih baik
dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat, dan kepadanya perolehan
produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana
mestinya diarahkan. Atau dengan bahasa lain ialah terciptanya kemakmuran bersama di dalam masyarakat dengan
tidak adanya kelas sosial.
Prinsip Dasar
Dalam sistem
ekonomi sosialisme, terdapat prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
1. Pemilikan Harta oleh Negara
1. Pemilikan Harta oleh Negara
Semua
bentuk harta adalah milik negara. Dalam artian, seluruh bentuk produksi dan sumber
pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan yang diatur oleh negara.
Adapun hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak
diperbolehkan. Ini sangat berbeda sekali dengan prinsip ekonomi kapitalisme
yang memperbolehkan seseorang menguasai harta sebanyak-banyaknya tanpa batas.
2. Kesamaan Ekonomi
Hak-hak
individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap
individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing. Dengan
prinsip ini, tidak akan ada pertentangan kelas. Tidak ada lagi kaum borjuis dan
proletar, kaum yang menindas dan tertindas. Sehingga diharapkan, keadilan
sosial benar-benar tercapai.
3. Disiplin Politik
Untuk
mencapai tujuan di atas, keseluruhan negara diletakkan dibawah peraturan kaum
buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan
ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat
ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini menunjukkan
bahwasanya tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka
keberlangsungan sistem sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana
dicita-citakan oleh Marx, ataupun Lenin dan Stalin.
Ciri-cirinya
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi sosialisme ialah:
a.
Lebih
mengutamakan kebersamaan (kolektivisme). Dalam hal ini, masyarakat dianggap
sebagai satu-satunya kenyataan sosial. Sedangkan individu-individu hanyalah fiksi
belaka. Selain itu, tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam
sistem sosialis.
b.
Peran pemerintah
sangat kuat. Kalau sistem ekonomi sosialis diterapkan, maka pemerintah harus bertindak
aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Sementara alat-alat
produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
c.
Sifat manusia
ditentukan oleh pola produksi. Dengan
pola produksi yang ada dalam sistem ekonomi sosialisme, diharapkan melahirkan
kesadaran kolektivisme, bukan kesadaran individualisme sebagaimana dalam sistem
ekonomi kapitalisme. Hal itu dikarenakan, dalam sistem ekonomi sosialisme aset dikuasai
oleh masyarakat (negara).
Kelemahan-kelemahan
Walaupun
tampaknya sistem ekonomi sosialisme sangat ideal dan mampu mensejahterakan
masyaraka, namun pada kenyataannya system ekonomi ini memiliki
kelemahan-kelemahan, yaitu:
1. Sulit melakukan transaksi. Karena hak terhadap
harta milik pribadi sudah ditentukan oleh negara, maka tawar-menawar sangat
sulit dilakukan. Hal ini menjadikan proses jual beli sangat terbatas. Apalagi
harga pasar telah ditentukan oleh pemerintah, bukan oleh mekanisme pasar. Hal
ini bukannya menjadikan hasil produksi berkembang, tapi sebaliknya, akan terjadi
penurunan produksi.
2. Membatasi kebebasan. Sistem ekonomi sosialisme
menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri
sendiri, kebebasan berpikir, kebebasan bertindak, serta kewibawaan individu
terhambat. Atau dengan kata lain, hak-hak individu dihapus. Hal ini tentunya sangat
bertentangan dengan fitrah manusia. Sebab , secara naluriah manusia memiliki
keinginan untuk memiliki dan menguasai suatu untuk berbagai kepentingannyaOleh
karena itu, secara tidak langsung sistem ini terikat kepada sistem ekonomi diktator.
Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
3. Mengabaikan pendidikan moral. Dalam sistem ini, semua kegiatan diambil alih untuk mencapai
tujuan ekonomi. Sementara itu, pendidikan moral individu diabaikan. Dengan
demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama, maka nilai-nilai
moral tidak diperhatikan lagi.
Demikianlah uraian
singkat tentang sejarah, prinsip dasar, ciri-ciri, serta berbagai kelemahan
dari sitem ekonomi sosialisme. Semoga bermanfaat.
Ponorogo, 26 Desember 2011
0 Response to "Berkenalan dengan Ekonomi Sosialisme"
Posting Komentar
Jangan lupa komen di sini ya :-)