Berikut ini adalah terjemahan dari kitab Silsilatul
Adab dengan judul “Al-Muraaqabatu”, Mawas Diri . Semoga bermanfaat. :-)
Al-Muraaqabatu (Mawas Diri)
Di suatu malam yang dingin, Amiril
Mu’minin Umar bin khattab melakukan ronda malam dengan tujuan mengetahui
keadaan masyarakatnya. Waktu itu, ia mendengarkan sebuah percakapaan antara
seorang ibu dan anaknya. Ibu itu berkata, “Wahai anakku, campurlah susu itu
dengan air”. Maka sang anak pun menjawab, “sesungguhnya saya mendengar
informasi bahwa amiril mu’minin melarang
kita mencampur susu dengan air”.
Ibu itu kemudian berkata, “Umar tidak
ada di sini. Ayo, campurlah susu itu dengan air. Sesungguhnya Umar tidak
melihat kita”.
Anak itu pun kembali berujar, “saya
tidak mau hanya menaatinya dalam terang-terangan, lalu tidak menaatinya ketika
dalam keadaan tersembunyi. Jikalau Umar memang tidak melihat, maka sesungguhnya
Allah melihat kita”.
Mendengar percakapan ini, Umar merasa
takjub dan menandai rumah itu supaya bisa dikenali. Kemudian keesokan paginya,
ia pergi ke rumah itu dan meminta wanita tersebut untuk menjadi istri untuk anaknya,
Ashim. Hal ini disebabkan ketakwaan dan sikap wara’ yang dimiliki wanita shalehah tersebut.
Panceng, Gresik, 13 Mei 2012
suhanAllah,, kilaunya pancaran perhiasan dunia.
BalasHapusbegitulah....semoga kita termasuk orang-orang yang diberi kekuatan untuk memiliki sifat muraqabah ini..amiin...
BalasHapusberkunjungggg...
BalasHapustetep semangat nulis meski nggak ada yang melirik
ingin sekali rasax insan d zaman skarang memiliki pribadi sperti kisah tadi,, indahnya hidup ini,,,
BalasHapus