Alhamdulillah sobat, saya bisa
kembali menggoreskan “pena” di blog
tercinta ini. Saya
berharap, saya bisa istiqomah ikut meramaikan dunia blog sehingga bisa turut
serta dalam menyebarkan selaksa manfaat.
Dalam postingan kali ini saya ingin
menyampaikan bahwa mulai sekarang, saya akan melanjutkan postingan tentang
terjemahan kitab Silsilatul Adab. Hanya saja, postingan kali ini dan
selanjutnya adalah tentang Adab Berdoa yang ditulis oleh Mushtofa
Ahmad Ali. Adapun postingan sebelumnya adalah tentang Adab kepada Allah yang
ditulis oleh Abdul ‘Aziz Sayyid Haasyim.
Baiklah, di bawah ini adalah pendahuluan
dari pembahasan tentang Adab Berdoa. Adapun postingan selanjutnya –
insyaAllah – adalah kelanjutan dari sub judul Adab Berdoa dari kitab Silsilatul
Adab yang rencananya saya terjemahkan secara bertahap. Semoga “proyek” ini
bisa berjalan dengan baik dan lancar. Amiin.
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Doa adalah senjata orang mukmin, tiang agama, serta cahaya bagi
langit dan bumi. Doa juga membuat hati dan jiwa menjadi tenteram. Selain itu,
doa merupakan ibadah.
Dalam berdoa, seorang hamba menengadahkan kedua tangannya ke atas
langit, sembari mengakui kelemahan dan ketidakberdayaannya. Ia berkata, “Wahai Allah…Wahai
Allah..Wahai Tuhanku..”. Ia mengetahui bahwa ‘Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar
meliputi segala sesuatu’ (QS. At-Thalaq: 12). Maka Allah mendengar doanya,
lalu mengabulkan permohonannya, serta memenuhi apa yang ia harapkan dan ia
cita-citakan.
Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah
selain doa. Oleh karena itulah, Allah sangat marah jika hamba-Nya tidak berdoa.
Allah senantiasa membuka pintu-Nya bagi orang-orang yang berdoa. Dia berfirman,
“Dan Apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu
memenuhi perintah-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran”
(Al-Baqarah: 186)
Doa memiliki adab-adab yang seharusnya
dilakukan agar doa yang dipanjatkan diterima. Kami menyajikan doa-doa tersebut
dalam kitab ini dengan bahasa-bahasa yang mudah dipahami agar kita bisa
mengamalkannya.
Gresik, 27 Mei 2012
0 Response to "Sekarang, tentang Adab-adab dalam Berdoa"
Posting Komentar
Jangan lupa komen di sini ya :-)