Ali melewati kebun seorang Yahudi. Ia mengintip dari celah yang terdapat di pagar kebun. Ia mendapati orang Yahudi itu mengairi tanamannya menggunakan ember.
Tatkala orang Yahudi itu melihat Ali Ra, ia menawarinya pekerjaan. Setiap satu ember air diberi upah sebiji kurma. Karena sangat lapar, Ali menyetujui penawaran si Yahudi.
Ali pun bekerja. Setiap mengisi air sebanyak satu ember, orang Yahudi itu memberinya sebiji kurma. Ali terus bekerja hingga terkumpul banyak biji kurma. Ali kemudian berhenti dan memakan kurmanya. Dengan itu, ia bersyukur kepada Allah. (HR. Tirmidzi)
NB: Terjemahan dari Kitab Silsilatul Adab, Bab Qashashu adaabil 'Amal, sub judul Tamrotun ghaaliyatun
Panceng, Gresik, 10 Maret 2013
0 Response to "Kurma Mahal"
Posting Komentar
Jangan lupa komen di sini ya :-)