COBA KITA ambil sebuah bolpen. Kita pegang ujungnya dan kita lepaskan. Pasti, bolpen itu akan jatuh bebas ke tanah.
Kalau
kita ambil lagi bolpen itu, lalu kita jatuhkan, pasti ia akan jatuh
kembali. Begitu seterusnya. Berapa kalipun kita jatuhkan, bolpen itu
pasti jatuh.
Kata yang digunakan adalah pasti, bukan insyaAllah.
Karena jatuh adalah kepastian. Dan jatuhnya adalah kehendak Tuhan,
kecuali Tuhan berkehendak lain.
Begitu juga dengan kesuksesan.
Kesuksesan adalah kepastian. Siapapun kita, pasti akan sukses. Ini
adalah hukum alam. Masalahnya hanyalah, seberapa lama kita meraih
kesuksesan.
Mulai Bergerak
Bolpen itu pasti jatuh. Agar ia
jatuh, ada 2 rumus yang harus dilalui. Yang pertama adalah, kita harus
take action. Kita harus bergerak melepaskan bolpen itu dari tangan kita.
Banyak orang yang ingin sukses, tapi dia tidak pernah take
action. Banyak orang yang ingin meraih apa yang diinginkannya tapi tidak
pernah berbuat.
Kalau misalnya kita berada di pinggir jalan, lalu
kita bertanya kepada orang-orang yang lewat berlalu-lalang di sana satu
persatu, apakah mereka ingin sukses, pasti jawabannya adalah iya. Tidak
mungkin ada yang mengatakan tidak. Karena memang, kesuksesan adalah
sebuah keinginan universal.
Akan tetapi, kalau kita melihat
keseharian mereka, sungguh kita akan melihat jurang pemisah yang sangat
lebar antara keinginan dan usaha untuk meraih keinginan. Jadi, keinginan
yang ada hanya sebatas keinginan, tidak berlanjut pada aksi nyata.
Apa penyebabnya?
Penyebabnya
tidak lain adalah karena keinginan yang ada dalam hati belum menguat
dan menggebu-gebu. Sehingga, ia tidak terlalu bergairah untuk
melanjutkan ke dalam aksi nyata. Maka dari itulah, kita hendaknya
berusaha menanam dan memupuk keinginan yang ada hingga mengurat dan
mengakar di hati kita.
Ada banyak cara agar keinginan yang ada
menancap kuat dalam hati. Misalnya, kita menulis keinginan kita di
secarik kertas lalu kita taruh di tempat yang sering kita lihat.
Sebutlah misalnya di dompet, di kamar, atau di buku tulis. Atau, bisa
juga kita tuliskan keinginan tersebut di layar dekstop laptop atau
komputer. Untuk apa?
Tujuannya adalah, agar keinginan tersebut
terus kita ingat dalam memori kita sehingga hati kita pun bertekad untuk
benar-benar mewujudkannya.
Cara yang lain adalah dengan
mengucapkan keinginan kita tersebut secara berulang-ulang ketika bangun
tidur di pagi hari. Kalau perlu, kita teriakkan dengan suara yang
lantang. Sehingga tanpa sadar, keinginan kita tersebut akan masuk ke
dalam hati kita dan menancap kuat.
Apakah masih ada cara yang
lain? Ada. Yaitu dengan kita ceritakan keinginan kita tersebut kepada
orang lain. Bahkan tidak sekedar cerita, kita juga bisa saling sharing
dan minta masukan kepada orang tersebut. Dengan begitu, kita akan selalu
ingat dan selalu ingin agar benar-benar merealisasikannya.
Tidak
cukup di situ, kita harus memberanikan diri untuk memulai. Bahkan kalau
perlu, kita paksa diri untuk melangkah. Kenapa? Karena, langkah awal
sangat menentukan. Biasanya, kalau sudah melangkah dan bergerak, akan
tertantang untuk memulai langkah berikutnya.
Resep dari Abdullah
Gymnastiar (Aa Gym) menarik untuk diperhatikan dan dipraktekkan. Ia
mengatakan, resep untuk sukses adalah 3 M. Mulai dari diri sendiri;
Mulai dari yang terkecil; dan Mulai dari sekarang.
Coba
perhatikan, salah satu M yang ia sampaikan adalah "Mulai dari yang
terkecil". Atau dengan kata lain, mulai dari yang paling mudah. Dengan
memulai dari yang terkecil, kita akan semangat untuk menuju langkah
berikutnya. Jadi yang terpenting, mulailah bergerak. Bergerak dari yang
paling mudah.
Ngotot Berusaha
Rumus kedua agar bolpen itu jatuh
ialah, kita harus sabar menunggu sampai bolpen itu benar-benar jatuh.
Jadi kuncinya ada pada kata sabar. Sabar menunggu.
Banyak orang
berbuat, tapi dia tidak sabar menunggu sampai selesai. Mereka memilih
berhenti lantaran banyaknya godaan dan hambatan yang menerpa. Padahal
kesuksesan yang didamba sudah diambang mata.
Maka dari itulah,
menurut KH. Syukri Zarkasyi, pimpinan Pondok Pesantren Gontor,
Ponorogo, dalam buku beliau "Bekal untuk Pemimpin", untuk mencapai
kesuksesan kita harus bersabar. Tidak hanya bersabar, kata beliau, tapi
harus bersabar keras.
Ada imbuhan "keras" di sana. Bersabar
dengan kesabaran yang berlipat ganda. Kenapa? Karena kalau hanya
bersabar saja, tidak disertai dengan "keras" dalam kesabaran itu,
seseorang akan cepat tumbang.
Hal ini juga diamini oleh Iman
Supriono, salah seorang konsultan finansial yang juga motivator dan
penulis buku. Dengan bahasa yang berbeda tapi memiliki maksud sama,
dalam bukunya "Guru Goblok Ketemu Murid Goblok", ia mengatakan bahwa
kalau mau meraih kesuksesan, kita harus ngotot.
Tidak ada apa-apa
kita belum mencapai kesuksesan, tapi kita harus tetap ngotot berusaha.
Lama pun tidak apa-apa, yang penting kita terus berusaha. Toh, pada
akhirnya akan sampai juga. Pada akhirnya kita juga akan mencapai
kesuksesan. Hanya saja, lebih cepat lebih baik daripada lambat.
Maksud
ngotot berusaha di sini adalah terus berusaha walau kesuksesan tak
kunjung dicapai. Tak ada kata menyerah. Tak ada kata berhenti. Ada
keyakinan besar dalam diri, bahwa setelah ada kesulitan pasti datang
kemudahan. Setelah ada jalan menanjak, pasti ada jalan turun. Setelah
berusaha, pasti ada kesuksesan.
Sebagai penutup tulisan ini, saya
ingin menyampaikan apa yang pernah diutarakan salah satu motivator
Indonesia, Bagus Hernowo dalam salah satu trainingnya. Ia mengatakan
bahwa, 50 persen kegagalan seseorang adalah karena dia tidak take
action. Hanya berkoar-koar ingin sukses tapi tak pernah berbuat. 50
persennya lagi karena dia tidak mau bersabar dalam perjalanan menuju
kesuksesan. Ia lebih memilih berhenti.
So, kalau dua syarat dia
atas (take action dan sabar) sudah terpenuhi, maka kegagalan pasti bisa
kita singkirkan dalam lika-liku kehidupan. Dan sebaliknya, kesuksesan
pastilah bisa kita raih dan kita genggam dengan tangan kanan.
Kata
yang digunakan adalah pasti, bukan insyaAllah. Karena sukses adalah
kepastian, sebagaimana pastinya bolpen jatuh apabila dijatuhkan.
Dimuat di kaltimtoday.com pada Senin, 18 Maret 2013
sumber: http://www.kaltimtoday.com/2013/03/you-must-read-sukses-adalah-kepastian.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
sukses adalah kepastian. ini menohok banget.
BalasHapustulisan yang keren!
Terima kasih...
BalasHapusSemoga kita bisa sukses..amiiin...