Pada suatu hari, salah
seorang fakir miskin meminta uang kepada Rasulullah Saw. Akan tetapi, Rasul
tidak memberinya. Beliau bertanya kepada si fakir harta apa yang ia miliki. Ia
menjawab bahwa ia memiliki kain dan bejana. Rasul kemudian memerintahkannya
untuk menghadirkan harta miliknya itu ke hadapan beliau.
Setelah laki-laki fakir
itu menyerahkannya kepada Rasulullah
Saw, beliau kemudian menjualnya hingga memperoleh uang sejumlah 2 dirham.
Beliau menyerahkan uang itu kepada si peminta-minta tersebut. Beliau
memerintahkan kepadanya agar membeli makan untuk keluarganya dan sisanya
dibelikan kapak.
Laki-laki itu
melaksanakan apa yang Rasul perintahkan. Ia pun kembali ke hadapan Rasul dengan
membawa kapak. Rasulullah Saw bersabda: “Pergilah mencari kayu bakar. Dan saya
tidak mau melihatmu sampai 15 hari sampai kamu membawa uang”.
Selama 15 hari,
laki-laki itu bekerja menggunakan kapaknya. Ia berhasil mengumpulkan 10 dirham.
Setelah menghadap kepada nabi, beliau bersabda: “Belilah makanan separuh dari
uang itu, dan dari separuhnya lagi belilah pakaian”.
Kemudian nabi Saw
menjelaskan kepadanya bahwa bekerja seperti itu lebih baik dari meminta-minta.
Beliau bersabda: “Ini lebih baik bagimu daripada meminta-minta, di mana pada
hari kiamat bagi orang yang meminta-minta akan ada tanda khusus di wajahnya”.
(Ibnu Majah)
NB: Terjemahan dari Kitab Silsilatul Adab, Bab Qashashu adaabil 'Amal, sub judul Soohibul Quduumi
Panceng, Gresik, 12 Maret 2013
0 Response to "Pemilik Kapak"
Posting Komentar
Jangan lupa komen di sini ya :-)