Mu’awiyah bin Al-Hikam As-Silmi
RA pergi ke kota Madinah untuk mempelajari adab-adab dalam Islam. Di sana dia
bertemu Rasulullah Saw.
Tatkala tiba waktu shalat, ia
masuk masjid untuk menunaikan shalat (secara berjama’ah). Saat shalat sedang
berlangsung, seorang laki-laki bersin dan berkata, “Al-Hamdulillah”. Mu’awiyah
pun berkata kepadanya dengan suara yang keras, “Yarhamukallah”.
Ketika Mu’awiyah berbicara
dalam shalat, para sahabat memperingatkannya agar diam, tidak berbicara dalam
shalat. Usai shalat, nabi Saw bersabda, “Siapa tadi yang berbicara?” Para Jama’ah
shalat menjawab, “Orang Arab Badui ini”.
Nabi Saw pun memanggilnya dan
bersabda kepadanya, “Sesungguhnya bacaan dalam shalat iu adalah al-Quran dan
dzikir kepada Allah. Jika kamu sedang shalat, maka lakukanlah itu”.
Mu’awiyah berkata, “Saya tidak
mendapati seorang pengajar yang lebih lemah lembut daripada Rasulullah Saw”.
(HR. Abu Daud)
NB:
terjemahan dari kitab silsilatul adab pada bab “Adab dalam Memberi Nasehat ” dengan sub
judul “Rifqun Fin Nasiihah”
Panceng, Gresik, 7
Maret 2014
0 Response to "Lemah Lembut dalam Memberi Nasehat "
Posting Komentar
Jangan lupa komen di sini ya :-)