Pada
zaman dahulu kala, ada dua orang bersaudara yang dididik oleh orangtuanya
dengan pendidikan yang baik.
Kedua
pemuda ini selalu semangat belajar segala sesuatu yang bermanfaat bagi mereka
dalam kehidupan ini. Mereka juga mempelajari berbagai macam disiplin keilmuan
hingga mereka memahami dengan baik perkara-perkara agama walaupun mereka masih
muda.
Pada
suatu hari, mereka melihat seseorang yang sudah tua tidak menyempurnakan
wudhu’. Mereka mencari cara agar bisa memberitahu laki-laki tua tersebut tanpa
membuatnya merasa digurui.
Keduanya
pergi menemui laki-laki tua tersebut dan meminta tolong kepadanya untuk menilai
mana di antara wudhu’ keduanya yang lebih benar dan lebih baik.
Kedua
pemuda itu pun berwudhu’ di depannya. Tatkala mereka selesai berwudhu’,
lali-laki tua itu berkata, “Kalian berdua benar dan saya salah”.
Ia
pun berterima kasih kepada kedua pemuda tersebut. Ia merasa senang dengan
kecerdasan kedua pemuda itu dalam memberi nasehat.
NB:
terjemahan dari kitab silsilatul adab pada bab “Adab dalam Memberi Nasehat ” dengan sub
judul “Dzakaaun fin Nashiihati”
Panceng, Gresik, 14
Maret 2014
0 Response to "Cerdas dalam Memberi Nasehat"
Posting Komentar
Jangan lupa komen di sini ya :-)