CUKUP
dengan “merasa” lebih baik daripada orang lain….
Seseorang sudah “layak” dikategorikan ORANG SOMBONG…
Seseorang sudah “layak” dikategorikan ORANG SOMBONG…
Salah
satu cara agar kita tidak membenci orang lain ialah dengan memintakan ampun
kepada Allah untuk mereka, mendoakan mereka agar bisa lebih baik, dan agar
menjadi orang sukses baik di dunia maupun di akhirat…
Kita
adalah raja terhadap diri kita…
Kitalah
yang berhak menguasai diri kita, bukan orang lain…
Mengedepankan
perasaan itu penting…
Tapi jangan sampai mematikan nalar…
Tapi jangan sampai mematikan nalar…
Tersenyum
dan berbahagia tatkala mengenang kebaikan di masa lalu adalah hal penting…
Namun yang lebih penting adalah bagaimana saat ini bisa berkarya melebihi masa lalu…
Namun yang lebih penting adalah bagaimana saat ini bisa berkarya melebihi masa lalu…
Keinginan
saja tidak cukup…
Harus
ditambah dengan action..
Harus berani memulai…
Harus berani berjuang…
Harus berani memulai…
Harus berani berjuang…
Lingkungan
memang besar sekali pengaruhnya…
Oleh karena itu, jika mampu “mengalahkan” lingkungan, sungguh besar kemenangan yang diperoleh…
Pikiran yang menumpuk di kepala..
Akan sirna seiring melafadzkan dzikir debfab sebenar-benar dzikir kepada Allah…
Oleh karena itu, jika mampu “mengalahkan” lingkungan, sungguh besar kemenangan yang diperoleh…
Pikiran yang menumpuk di kepala..
Akan sirna seiring melafadzkan dzikir debfab sebenar-benar dzikir kepada Allah…
Solusi
pasti ada…
Caranya ialah, kita meminta petunjuk kepada Allah…
Caranya ialah, kita meminta petunjuk kepada Allah…
Mampu
bersikap tegas dalam kondisi apapun dan kepada siapapun…
Merupakan
berlian yang kemilaunya memancar ke seluruh alam…
Mampu
bertahan di tempat dan waktu berbeda merupakan prestasi gemilang yang
seharusnya diupayakan dengan upaya yang keras…
Pengalaman yang sudah menumpuk…
Hendaknya menjadikan diri selamat dan tak lagi terjatuh di lubang yang sama…
Pengalaman yang sudah menumpuk…
Hendaknya menjadikan diri selamat dan tak lagi terjatuh di lubang yang sama…
Kalau
tidak, tumpukan pengalaman yang ada hanyalah menjadi tumpukan sampah yang sama
sekali tak berguna…
Bujukan setan sungguh indah menawan dan membuat hati berbunga-bunga…
Namun sebenarnya, bujukan itu adalah arang neraka yang akan membakar kita di akhirat kelak…
Bujukan setan sungguh indah menawan dan membuat hati berbunga-bunga…
Namun sebenarnya, bujukan itu adalah arang neraka yang akan membakar kita di akhirat kelak…
Setan
itu selalu mencari peluang tatkala kita lengah…
Pikiran kita dibuai dengan angan-angan indah…
Pikiran kita dibuai dengan angan-angan indah…
Padahal,
kita digiring untuk mengutuki kita sendiri lantaran kita jatu di jurang yang
penuh duri…
Bolehlah
kita lalai…
Bolehlah
kita jatuh…
Tapi,
tidak usahlah terlalu lama-lama…
Cara
menenagkan hati lantaran telah terjatuh ialah…
Dengan membalasnya dengan balasan yang sempurna…
Dengan membalasnya dengan balasan yang sempurna…
Sungguh
beruntung orang yang menunda kepuasan…
Sungguh mujur orang yang menikmati rasa lelah, menikmati proses berpikir,,,
Sungguh mujur orang yang menikmati rasa lelah, menikmati proses berpikir,,,
Sungguh
berbahagia orang yang mampu menuntaskan amanahnya dengan sangat baik…
Prose situ lebih penting dari hasil…
Prose situ lebih penting dari hasil…
Tapi
banyak yang terlena mengejar hasil…
Walau
bagaimanapun….
Semangat, keikhlasan, dan ketulusan seorang pendidik; jauh lebih penting dari metode ataupun keahlian/kompetensi…
Semangat, keikhlasan, dan ketulusan seorang pendidik; jauh lebih penting dari metode ataupun keahlian/kompetensi…
Pengalaman
yang telah terukir…
Kenyataan
yang telah terpahatkan…
Hendaknya
memberikan suntikan penyemangat…
Kalau
tidak, tak ada gunanya menumpuk-numpuk pengalaman…
Hati-hati
dalam bergaul…
Hati-hati
dalam bersikap dan bertutur kata…
Hati-hati
dalam kesepakatan-kesepakatan yang dibuat…
Karena,
kepercayaan akan luntur dan sirna jika tidak dijaga dengan baik…
Semangat
itu perlu diperjuangkan…
Motivasi
itu perlu dihidupkan…
Apa
yang ada di dalam pikiran terasa sulit…
Apa
yang ada dalam benak terasa sukar…
Ketika
dijalani ternyata tidaklah demikian…
Terkadang
pikiran membohongi kita…
Terkadang
perasaan tidak jujur kepada kita…
Jadi,
jangan semua yang ada di alam pikiran dan apa yang dirasakan dipercayai…
Ada
pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan tertentu yang perlu diacuhkan dan dibuang…
Yaitu,
pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang berupa sampah…
Bangga
terhadap diri-sendiri adalah penyakit yang luar biasa berbahaya…
Memuji
diri-sendiri adalah kesalahan fatal dan sebuah kegoblokan yang parah…
Menganggap
diri lebih baik dari orang lain adalah anggapan yang tidak masuk akal dan sebuah
kesombongan yang teramat besar…
Image
negatif yang didengar tentang seseorang…
Informasi
kurang baik tentang seseorang…
Jangan
lantas menjadikan kita bersikap aneh dan tidak biasa terhadapnya…
Karena
disamping masih perlu tabayyun, setiap orang memang memiliki 2 sisi; baik dan buruk…
Kita
perlu banyak melihat sisi yang baik, sehingga titik-tik yang hitam bisa
ditutupi oleh titik-titik yang putih…
Kebingungan
tak beralasan adalah penyakit…
Pikiran
kosong tak bergairah adalah bencana…
Keluar
dan menjauh darinya adalah langkah yang semestinya ditempuh…
Memang
benar “lingkungan sekitar” memiliki pengaruh besar terhadap kita…
Tapi
seringkali kita lupa bahwa kita juga punya ‘lingkungan hati’, ‘lingkungan
pikiran’, dan ‘lingkungan semangat’…
Tatkala
lisan tak tersentuh lantunan ayat suci…
Saat
dzikir tak lagi membasahi bibir…
Maka
hampir bisa dipastikan, pikiran dan hati menjadi kering kerontang, gersang, dan
tak ada gairah…
Pikiran
kotor…
Pikiran
keruh…
Pikiran
jahat…
Pikiran
nggak jelas…
Haruslah
bisa dihapus, dibakar, atau ‘dibunuh’…
Kalau
tidak, hidup ini menjadi tidak jelas dan berada dalam keterombang-ambingan…
Shalat
adalah penentuan baik buruknya seorang muslim…
Kalaulah
shalatnya baik, maka ia juga baik…
Tapi
jika shalatnya buruk, maka buruk pulalah dirinya…
Islam
bukan hanya sebagai identitas…
Islam
tidak sekedar cap yang dibubuhkan atas kita…
Islam
seharusnya menggelora, termanifestasikan dalam seluruh aspek kehidupan…
Kalau
sudah jauh dari Allah…
Kalau
Allah sudah dilupakan…
Maka
tunggulah kehancurannya…
Tunggulah
kebinasaan yang akan didapatkan…
Genderang
perang dengan setan dan nafsu jahat harus selalu ditabuh…
Pemutusan
hubungan diplomatik dengan mereka harus selalu dilakukan…
Tidak
perlu takut dan ragu akan menjadi pemenang atau malah menjadi pihak yang kalah…
Yang
penting, pukulkan dulu gendering perang dengan sekeras-kerasnya sebagai
pertanda bahwa perang akan terus berkobar…
Kalau
memang sudah dipersiapkan…
Kalau
memang sudah diberi amanah…
Kalau
memang sudah diharap-harapkan…
Maka
hendaknya bersegera berusaha melakukan sebaik-baiknya…
Bukannya
justru pura-pura tuli atau pura-pura buta…
Bukannya
malah pura-pura lupa dan melupakan diri…
Periksalah
kembali niat itu…
Periksalah
dari segala sisi…
Riya’
akan mengancam dari sisi yang tidak kita duga sebelumnya…
Riya’
itu bisa menyusup…
Catatan:
Goresan hikmah ini ditulis dalam buku diary dalam rentang waktu 5 bulan dari bulan Mei 2012 sampai Agustus 2012. Semoga bermanfaat. :)
Goresan hikmah ini ditulis dalam buku diary dalam rentang waktu 5 bulan dari bulan Mei 2012 sampai Agustus 2012. Semoga bermanfaat. :)
0 Response to "Goresan Hikmah Part 7"
Posting Komentar
Jangan lupa komen di sini ya :-)