Adab dalam Perjalanan


Dengan melakukan perjalanan, seseorang bisa mengenal banyak orang yang berasal dari berbagai bangsa dan negara, memperoleh banyak informasi, mendapatkan teman baru, dan memperoleh petunjuk tentang akhlak dan tingkah laku mereka.

Seorang laki-laki telah datang kepada Umar bin Khattab RA. Dia memuji seorang laki-laki.

Umar RA bertanya kepadanya, “Apakah kamu sudah melakukan perjalanan bersamanya sehingga kamu mengetahui kebaikan akhlaknya?”

Dia menjawab, “Tidak”.

Umar berkata, “Berarti kamu belum mengenalnya”.

Dalam melakukan perjalanan, seorang musafir melihat keajaiban alam semesta dan meyakini keagungan ciptaan-Nya. Dia mentadabburi makhluk dan kekuasaan penciptanya.

Perjalanan yang dilakukan dalam rangka melakukan ketaatan kepada Allah adalah ibadah. Seorang muslim akan memperoleh kebaikan dengannya dan derajatnya di sisi Allah akan terangkat.

Bagi seorang muslim yang hendak melakukan perjalanan, hendaknya melakukan melakukan beberapa hal seperti shalat istikharah, berwasiat kepada keluarga dan teman-temannya, serta berdzikir kepada Allah.




NB: terjemahan dari kitab silsilatul adab pada  bab “Adab dalam Perjalanan ” dengan sub judul  “Tamhiidun”


Surabaya, 11 Desember  2016

0 Response to "Adab dalam Perjalanan"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)