Kiat Membendung Pemikiran Barat

Kiat Membendung Pemikiran Barat
Oleh: Luqman Hakim
 
     Pemikiran barat (Western thought) semakin gencar disosialisasikan oleh orientalis dan komunitas liberal dalam berbagai media. Baik melalui televisi, radio, internet, majalah, ataupun Koran. Tentu saja, umat Islam semakin resah dengan berbagai sepak terjang mereka.

       Kita, tentunya menginginkan agar arus pemikiran tersebut bisa kita hadang agar tidak meracuni pemikiran kita (fikroh Islamiyah) . Di sini dipaparkan beberapa kiat untuk membendung pemikiran barat. Apa saja kiat-kiat tersebut?
 
Bangga Menjadi Muslim 

      Salah satu cara untuk mengatasi arus pemikiran yang datang dari barat adalah bangga menjadi seorang muslim. Kenapa? Karena banyak orang yang mengaku beriman, namun merasa tidak "pede" dengan keimanannya. Banyak yang mengaku muslim, namun berusaha "menyembunyikan" kemuslimannya. Muslim masa kini berbeda dengan muslim era dahulu. Kini, banyak orang muslim yang terjangkit virus “inferior”(minder). 

        Mereka terpesona oleh kemilau barat yang begitu "memukau". Teknologi canggih yang dimiliki barat sekarang seolah mengubur khazanah islam yang dahulu membuat orang-orang barat terpukau. Padahal, "minder" terhadap orang-orang kafir adalah sebuah penyakit yang menggerogoti keimanan kita. Ia menyerang akidah (keyakinan), sentral identitas kita sebagai muslim.

       Oleh karena itu, penanaman aqidah seharusnya menjadi pelajaran utama dalam lembaga pendidikan. Ironisnya, kurikulum pendidikan di Indonesia  tidak menempatkan mata pelajaran agama, terutama aqidah, sebagai pelajaran utama. 

      Komponen utama untuk menjadi mahasiswa muslim yang unggul ada tiga komponen,yaitu Aqidah yang kuat, kemampuan bahasa arab dan asing (terutama bahasa Inggris) ,dan menulis. Sedangkan komponen-komponen lainnya seperti psikologi, ilmu komunikasi, serta pelajaran lainnya hanyalah pelengkap saja. 

       Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus estafeta perjuangan islam hendaknya memperhatikan aspek-aspek tersebut. Bahkan ke depannya, kita perlu merekonstruksi kurikulum pendidikan Indonesia . 

      Tentunya, ketiga aspek di atas haruslah menjadi agenda utama dalam upaya rekonstruksi kurikulum pendidikan tersebut. Sehingga, generasi muslim selanjutnya bisa terjaga izzah mereka serta menjadi pribadi muslim unggul yang bangga terhadap identitas keislamannya  

Mengingat sejarah 

               Cara kedua yang harus ditempuh adalah mengingat kembali sejarah yang benar mengenai Islam. Hal tersebut diperlukan mengingat urgennya masalah itu. Sejarah yang ada pada saat ini sebenarnya telah terkontaminasi oleh kebohongan-kebohongan yang diinfiltrasi oleh para orientalis. Misalnya perjuangan pangeran Diponogoro. 

                  Dalam sejarah nasional Indonesia diterangkan bahwa pangeran Diponogoro adalah salah satu pahlawan nasional dengan semangat nasionalisme sebagai wujud kecintaanya terhadap tanah air. Namun menurut versi yang berbeda, beliau sebenarnya berperang melawan Belanda karena didasari oleh semangat jihad yang ada dalam islam, bukan nasionalisme. Beliau melawan penjajah disebabkan penjajah telah menginjak-injak agama Islam. 

              Selain itu, kejayaan yang pernah dirasakan islam selama belasan abad – jauh melampaui barat - perlu kita kenang dan kita jadikan penyemangat untuk berjuang mengembalikannya pada era sekarang. Dengan begitu, generasi muslim akan lebih condong kepada pemikiran Islam dari pada pemikiran barat     

Intinya Adalah Ilmu 

       Demikianlah, apa yang mungkin bisa kita perbuat. Pemikiran barat yang arusnya sangat terasa dalam kehidupan kaum muslimin dewasa ini bisa kita bendung. Dengan ilmu, kebanggaan sebagai muslim dan pentingnya sejarah masa silam bisa kita capai. Sehingga ke depannya. peradaban Islam yang kita idamkan bisa tercapai. Kita berdoa semoga kita bisa melakukan hal terbaik dalam upaya pembendungan tersebut. 

Ternyata Aris Makruf, Ustadzku, (katanya) Teroris

Ternyata Aris Makruf, Ustadzku, (katanya) Teroris
Betapa tersentak diriku tatkala ada pemberitaan di berbagai media, bahwa Aris Makruf alias Nizar menyerahkan diri di Temanggung pada jum'at malam tanggal 2 oktober 2009.Bukan karena "proses penyerahan dirinya" yang membuatku tersentak kaget, melainkan karena dia adalah ustadz yang mengajarku tatkala aku masih duduk di bangku SMA. 

Saat kedatangannya pertama kali di pondokku, yang lebih dikenal dengan "yayasan salsabila", pada tahun 2006 aku dan teman-teman merasa gembira karena ada ustadz baru. Waktu itu, dia mengaku bernama Nizar, bukan Aris Makruf. Dia ustadz istimewa bagi kami. Masih muda, tampan, mudah bergaul, pinter ngomong bahasa arab dan inggris lagi. Saat pertama kali berkenalan, dia langsung "cas cis cus" dengan bahasa arab. Tak ayal, motivasi kami untuk belajar semakin terlecut dengan kedatangannya.

Retorika? hmmm...

Retorika? hmmm...
      Oke kawan, kali ini saya akan mengupas tentang sebuah ilmu yang sangat penting bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia komunikasi seperti pidato, ceramah, pembawa berita, dan lain-lain. Ilmu tersebut dinamakan dengan “retorika"

Definisi dan Tujuan Retorika


      
Retorika (rethoric) biasanya disinonimkan dengan seni atau kepandaian berpidato (berbicara). Tujuan dari retorika ini adalah si pembicara bisa menyampaikan pikiran dan perasaanya kepada orang lain agar mereka mengikuti kehendaknya.


       Menurut Aristoteles, retorika membunyai 3 bagian inti, yaitu: 1.)Ethos (ethical), ialah karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara ia berkomunikasi. 2.) Pathos, ialah perasaan emosional khalayak yang dapat dipahami dengan pendekatan “psikologi massa”. Dan yang terakhir adalah logos (logical), yaitu pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan oleh pembicara.

Humas itu Apa ya...?

Humas itu Apa ya...?
        Kawan, bagi seorang pemula, istilah humas (hubungan masyarakat atau public relation) masih terasa asing. Atau, ada pula yang telah mengenalnya , namun belum sampai pada kriteria paham. Ada juga yang mungkin tahu pengertian humas berdasarkan pengalaman yang dia miliki. Apakah melalui organisasi sekolah, maupun organisasi lainnya. Yang disebut terakhir ini bisa jadi hanya kenal humas pada tataran apa yang dia kerjakan semasa dia menjabat menjadi humas. Padahal, seorang humas seharusnya paham terlebih dahulu, apa yang dimaksud dengan humas itu.

Mengerjakan Segala Sesuatu Secara Sekaligus

Mengerjakan Segala Sesuatu Secara Sekaligus

  
     Nasrudin bekerja kepada seseorang yang kaya raya. Suatu hari, majikannya memangilnya dan berkata, "Nasrudin, masuk."
   
         Nasrudin masuk dan duduk di sebuah kursi.Majikannya berkata lagi, " kamu adalah laki-laki yang sangat baik. Tapi sayang, kamu  lamban dalam melakukan pekerjaan. kamu tidak pernah melakukan pekerjaan secara sekaligus. Misalnya ketika saya menyuruhmu untuk membeli 3 telur, kamu akan pergi ke toko dan kembali dengan membawa satu telur. lalu kembali lagi ke toko untuk mengambil membeli telur yang kedua dan begitu seterusnya."

Aku Dapat Award

Betapa bahagianya hatiku, ketika salah satu sobat blogku memberikan aku award. Ia bernama Reni Judhanto. ini dia award yang ia berikan padaku.


Sebagai pemula, tentunya aku merasa ini adalah sebuah kebanggan tersendiri.Berarti, keberadaan blogku tidak sia-sia. Apalagi, award ini diberikan pada saat umat muslim di dunia merayakan hari raya idul fitri. Ini menjadi sebuah 'hadiah' yang spesial bagiku. 
Oleh karena itulah, saya sangat berterima kasih kepada mbak reni yang telah memberiku award. Semoga, mbak Reni bisa menjadikan blognya sebagai sarana untuk mendulang manfaat. Dan tentunya, semoga tetap eksis dalam mengelola blog.Amin

Banyak Hal yang Terjadi, Namun Harus Tetap Semangat

Banyak Hal yang Terjadi, Namun Harus Tetap Semangat
Alhamdulillah......aku sudah tida di surabaya lagi. Itu artinya, saya akan masuk lagi di kuliahku. Saya akan berhadapan dengan tumpukan buku dan dosen-dosen kampusku. Dan, yang tak kalah pentingnya, aku akan bertemu dengan teman-temanku. Wow....sungguh kenyataan ini membuatku bahagia. Apalagi, aku berniat "balas dendam" pada tahun ini. Balas dendam...?Ya...!yang saya maksudkan di sini ialah saya mau menjadikan tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Yaitu, saya mau bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu di kota pahlawan ini. 

Semoga Tidak Terjadi Perang

Semoga Tidak Terjadi Perang
Alhamdulillah.....Informasi sementara yang aku terima, ternyata orang malaysia tidak banyak tahu tentang perkembangan terakhir di Indonesia tentang hubungan Indonesia dan Malaysia yang memanas. Hal itu ku dapat dari hasil chatinganku dengan seseorang dari malaysia. Dia mengatakan, bahwa dia tidak banyak tahu tentang hal-hal "panas" yang terjadi antara Indonesia dan malaysia.

Mencari Cincin

Mencari Cincin

     Ada sebuah gudang yang digunakan untuk menyimpan berbagai peralatan di samping rumah Nasrudin. Gudang tersebut, di mana nasrudin menyimpan peralatan-peralatannya, sama sekali tidak mempunyai jendela. Jadi, bagian dalam gudang tersebut selalu gelap walaupun pada siang hari. Tapi ada sebuah lampu di pojok bagian luar gudang tersebut.

           Pada suatu malam, Nasrudin pergi ke gudang untuk mengambil sebuah tangga. ketika ia mengambil tangga dari tempatnya, cincinnya terjatuh. Ia meletakkan kembali tangganya dan segera keluar dari gudang.


Di luar, ia mencari cincinnya yang terjatuh. Ia tidak bisa menemukan cincinnya walau ia sudah mencarinya dalam waktu yang lama. Temannya yang melihatnya mencari sesuatu mendekatinya dan berkata, " apa yang sedang kamu cari, Nasrudin?

           "Saya sedang mencari cincinku, saya baru saja menjatuhkannya". kata Nasrudin sambil terus mencari

   "Saya akan membantumu. Ngomong-ngomong, di mana kamu menjatuhkannya?" Tanya temannya.

   "Di dalam gudang", jawab Nasrudin. Tangan telunjuknya menunjuk gudang miliknya.

Temannya merasa heran dan berkata, "mengapa kamu tidak mencari cincinmu di dalam gudang saja?"

    "Apa...! Di dalam gudang gelap tahu. Saya tidak bisa melihat apapun di sana. Bagaimana saya bisa menemukannya? Lebih baik di sini aja, karena di sini ada lampu. Jadi, mungkin aja aku menemukan cincinku di sini", papar Nasrudin
 

Indonesia dan Malaysia bersaudara, Tidak Usah Berperang

Indonesia dan Malaysia bersaudara, Tidak Usah Berperang
Oleh: Luqman Hakim
     
Betapa gampangnya "sebagian" masyarakat Indonesia dan malaysia saling adu mulut serta aksi-aksi provokatif yang berindikasi untuk saling berperang, saling menumpahkan darah, dan saling memusnahkan. Padahal, mereka sebenarnya bersaudara.

       Dulu, pernah ada juga aksi serupa yang membuat kedua negara "panas". masih segar dalam ingatan kita kata kunci "ambalat" atau slogan "ganyang malaysia". Tapi alhamdulillah, kedua negara tidak jadi berperang walaupun senjata-senjata berat telah dikirim ke perbatasan.

Membagi Minuman

Membagi Minuman
           Matahari bersinar sangat terang. Nasrudin dan temannya pergi ke pasar. Mereka berjalan melalui jalan yang sama sekali tidak ada pepohonan. Mereka kepanasan dan kehausan. Mereka ingin membeli segelas susu, tapi mereka tidak punya cukup uang. Kemudian mereka mengumpulkan uang mereka dan membeli segelas susu. Sebelum membeli susu, mereka berjanji untuk membagi susu yang mereka beli.

           "Sekarang, marilah kita bagi minuman ini. kamu akan minium setengah gelas dan saya akan minum sisanya," kata Nasrudin

          Temannya mengatakan, "Kamu minum duluan, Nasrudin"

"Mengapa?" Tanya Nasrudin

Labu-labu Tuhan

Labu-labu Tuhan
          Nasrudin ingin menanam labu. ia menyebar biji-biji labu di ladangnya. ia berkata kepada istrinya, "saya akan menanam biji-biji tersebut di dua kebun. satu kebun untuk kita dan yang lainnya untuk Tuhan. saya akan menjual hasil panen 'labu-labu' Tuhan dan akan kuberikan uangnya kepada anak yatim dan fakir miskin sebagai sedekah kita".
      "amin," kata istrinya.
       Kemudian ia menanam biji-biji labunya di kebun yang sangat subur, tapi ia menanam labu-labu Tuhan di kebun yang tidak subur. Beberapa bulan kemudian Nasrudin kecewa ketika melihat labu miliknya tidak tumbuh dengan baik walaupun ia telah menanamnya di kebun yang subur. Sebaliknya, ia melihat 'labu-labu Tuhan' tumbuh dengan baik dan mempunyai lebih banyak buah
        Nasrudin akhirnya memutuskan untuk mencuri 'labu-labu milik Tuhan'. Pada suatu malam ia membawa karung besar dan pergi ke 'kebun Tuhan'. Di sana, ia memetik 20 labu yang besar dan menaruhnya ke dalam karung.
      Ia tidak menyadari bahwa ia telah diikuti oleh 5 orang laki-laki semenjak dia berangkat ke kebun. Mereka terus mengintainya. Ketika Nasrudin mencari tali untuk mengikat karungnya, ia meninggalkan karungnya sebentar. Dengan cepat, 5 orang tersebut mencuri karung yang telah penuh dengan labu tersebut.
Tidak lama kemudian Nasrudin kembali. Ia ketakutan ketika tahu karungnya telah hilang. ia lari ke rumah dengan cepat. Ia berkata kepada istrinya, aku tertangkap basah oleh-Nya (Tuhan). Aku tertangkap basah oleh-Nya (Tuhan) ketika aku sedang mencuri labu-Nya"


Menyelamatkan Bulan

Menyelamatkan Bulan
          Nasruddin sedang berjalan menuju rumah sendirian. Malam datang dan semakin gelap. Nasrudin berpikir bahwa waktu itu adalah waktu bagi seorang muslim untuk sholat. Kemudian dia mencari air untuk berwudhu'. Sayangnya, dia hanya menemukan sebuah sumur tak jauh dari jalan yang ia lewati.

          Dia melihat ke dalam sumur itu untuk melihat apakah di sana ada air. Dia sangat terkejut ketika melihat bulan ada di sana. Sebenarnya, itu hanyalah bayangan dari bulan. Dia berpikir bahwa bulan itu telah jatuh ke dalam sumur. Dan, oleh karena itu, dia mengira hal itu sangat berbahaya, karena malam hari akan gelap tanpa bulan.
         "Saya harus menyelamatkan bulan itu", pikir dia. "Jika tidak, bulan itu akan tetap tinggal di sana dan di seluruh belahan dunia akan gelap pada malam ini".
           Kemudian dia mencari tongkat, tapi dia tidak menemukannya. Dia hanya menemukan tali panjang. Kemudian dia pegang ujung tali itu dan memasukkan ujung tali lainnya ke dalam sumur.
         "Pegang tali ini dengan erat dan saya akan menarikmu ke atas", katanya.
           Sayangnya, tali tersebut tersangkut batu besar di dasar sumur. Lalu, Nasruddin berusaha sekuat mungkin untuk menarik tali itu. Dia mengira bahwa dia menarik bulan. Dia mampu menarik batu yang dikiranya bulan tersebut ke permukaan sumur. ketika mendekati bibir sumur,batu tersebut jatuh lagi ke dasar sumur.Karena Nasrudin kehilangan keseimbangan, ia terjatuh ke belakang sambil tetap memegang tali di tangannya.Pada waktu itu, ia melihat bulan bercahaya di langit.
         Nasrudin tersenyum bahagia dan berkata, "akhirnya saya bisa menyelamatkanmu. sekarang seluruh permukaan bumi tidak akan gelap lagi".

Melalui Pintu belakang

Melalui Pintu belakang
      Pada suatu pagi, Nasruddin dan teman-temannya ngobrol di sebuah warung kopi. Setelah beberapa lama kemudian, mereka mengatakan bahwa mereka sangat lapar. Nasruddin keudian mengundang mereka untuk sarapan pagi di rumahnya setelah setengah jam kemudian. Selanjutnya Nasruddin pulang ke rumahnya.
Sesampai di rumah, Nasruddin memberitahu istrinya bahwa dia mengundang teman-temannya untuk pergi ke rumahnya dan sarapan pagi bersama. Istrinya kebingungan karena mereka tidak punya apapun untuk dimasak

     "Mengapa kamu mengundang mereka untuk sarapan pagi di sini? Kita tidak punya apapun untuk dimasak", istrinya mengeluh.

    "Maaf, saya tidak ingat akan hal itu", kata Nasruddin

      Kemudian mereka melihat dari kejauhan teman-teman Nasruddin sedang mendatangi rumah mereka. Nasrudin lalu keluar melalui pintu belakang dan bersembunyi. Tidak lama kemudian, para tanu itu mengetuk pintu. Istrinya membukakan pintu dan mengatakan kepada mereka bahwa Nasruddin telah keluar.

     "Tapi saya melihat dia ada di sini barusan," kata salah seorang temannya.

      Istri Nasruddin sangat bingung dan tidak mengatakan sepatah katapun. Nasruddin mendengar pembicaraan mereka. Dia merasa kasihan terhadap istrinya. Kemudia dia berkata belakng lewat jendela belakang, "Kamu benar. Tapi saya kan bisa keluar pintu belakang."

Tak Dikenal

Tak Dikenal
      Nasruddin mengunjungi sebuah kota yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya. Dia merasa, tak seorangpun mengenalnya. Kemudian, dia berjalan di sepanjang jalan dengan harapan bisa bertemu beberapa orang yang dia kenal. Tapi, tak seorang pun menyapanya. Dia Merasa sangat sedih.
       Dia akhirnya pergi ke sebuah pasar. Ternyata di sana sama saja, tak seorang pun mengenalnya. Dia kemudian masuk ke sebuah toko yang menjual peralatan-peralatan rumah. Di sana, dia disambut dengan hangat oleh sang penjual .
      Penjual itu bertanya kepada Nasruddin,"apa yang bias saya bantu tuan? Apakah anda mencari tempat tidur, kursi,…..?
     "Baiklah…baiklah,,,tunggu sebentar," kata Nasruddin. "Sebelumnya, saya mau mengajukan beberapa pertanyaan kepadamu".
     Penjual itu sangat senang. Dia berpikir bahwa Nasruddin ingin bertanya sesuatu tentang peralatan rumah.
     "Apakah kamu melihat saya ketika saya masuk ke toko ini?" Tanya Nasruddin.
     "Ya, tuan, tentu saja, "jawab si penjual.
    "Apakah kamu pernah melihat saya sebelumnya?" Tanya Nasruddin lebih dalam.
    "Tidak, tuan. Tidak pernah"
    "Baiklah, bagaimana kamu bisa tahu bahwa orang yang masuk ke sini adalah Nasruddin dan bukan orang lain?


Upah Satu Minggu

Upah Satu Minggu
Setiap minggu, Nasruddin pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan rumah tangga. Dia menaruh barang-barangnya di dalam sebuah ranjang besar. Tapi, dia tidak mampu membawa barang yang bebannya berat tatkala ia sudah tua. Oleh karena itu, dia meminta orang lain untuk membantunya dan memberinya upah yang pantas.
Suatu hari, ketika Nasruddin berada dalam perjalanan dari pasar menuju rumahnya, dia berjalan di depan laki-laki yang membantunya membawa barang miliknya. Nasruddin tidak menyadari bahwa laki-laki itu kabur dan membawa semua barang-barang miliknya.
Pada sabtu berikutnya, Nasruddin pergi ke pasar. Temannya berkata, "Nasruddin, lihatlah dia! Dia adalah laki-laki yang mencuri barang-barangmu minggu lalu."
Bukannya berusaha menangkap laki-laki itu, Nasruddin malah bersembunyi di belakang warung. Dia tinggal di sana sampai laki-laki yang mencuri barang-barangnya meninggalkan pasar. Temannya heran dan bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan di sana?"
Dia menjawab,"laki-laki itu telah membawa barang-barangku selamu seminggu. Saya takut dia akan meminta upahnya. Saya tidak mempunyai uang yang cukup untuk membayar seluruh upahnya selama satu minggu. Bahkan, ranjang dan barang-barangku yang dibawanya tidak cukup untuk membayarnya."

Kontak

Kontak
Assalamu'alaikum...(Hello....)

Wahai sobat pengunjung blog ini. Apabila anda punya uneg-uneg ataupun saran, kritik, atau apapun yang ingin disampaikan silahkan tuliskan di sini. Atau, bisa juga melalui alamat emailku (hakimluqman49@gmail.com).  Insyaallah, apabila ada pesan masuk, akan saya usahakan membalasnya secepatnya.
Nama :
Alamat E-mail :
tentang :
Isi Pesan :
Image (case-sensitive):

Akhirnya, Aku Bisa Juga

Akhirnya, Aku Bisa Juga
Sudah agak lama aku menjajaki dunia blogging. Berbagai kesulitan dan hambatan aku hadapi. Mulai dari design yang sulit, sampai berbagai widget yang tidak berhasil aku taruh di blogku. Aku juga pernah hampir putus asa untuk tidak meneruskan aktivitas blogku. Namun, dengan tekad yang kuat, akhirnya aku tetap berusaha agar memperbaiki blogku serta menjadikan blog sebagai inspirasi baru bagiku untuk lebih semangat lagi. kenapa begitu...karena bagiku, blog sangat bermanfaat bagiku dibandingkan dengan yang lain.
Singkat cerita, akhirnya aku menemukan template yang bagus sekali menurutku. Hal ini karena aku telah membuka situs ourblogtemplates.com. Ternyata di sana ada jenis template yang berjudul newspaper III. Tentu saja, dengan adanya template ini, aku lebih semangat lagi untuk mengelilingi dunia blogging, karena design-nya cocok untukku. Padahal, sebenarnya aku memiliki blog-blog lain lain yang aku kelola dengan template yang berbeda-beda. Sebut saja misalnya, denganislamkitajaya.blogspot.com dan bragung.blogspot.com.
  Tapi alhamdulillah, aku sekarang sudah menemukan template yang cocok, sehingga tidak perlu mengubah-ubahnya lagi. Cuma satu yang belum aku bisa benahi adalah, sampai sekarang, "komentar" untuk setiap tulisanku belum berfungsi. semoga aja, ke depannya, hal itu bisa diatasi. ya...semoga Allah mempermudah apa yang aku usahakan. Amin

Aneh, Muslim kok Sambut Konjen AS dengan Sholawat Badar

Aneh, Muslim kok Sambut Konjen AS dengan Sholawat Badar
              Sesuatu yang aneh dan ganjil telah terjadi. Seorang perempuan nonIslam (kafir) disambut layaknya nabi Muhammad oleh belasan santri di Indonesia.Astaghfirullah...kedengarannya aneh namun ini benar-benar terjadi.
              Hal ini terjadi pada acara buka bersama oleh Konjen AS bersama orang-orang muslim Indonesia pada hari selasa tanggal 8 september 2009 sebagaimana diberitakan oleh koran nasional Jawa Pos edisi rabu(9/9). Pada acara tersebut konjen AS tersebut menyampaikan pesan damai sekaligus memutarkan video Barack Obama yang berdurasi 15 menit.
            Sebagai orang Islam seharusnya hati kita miris mengetahui hal tersebut. Bagaimana bisa seorang yang kafir dihormati layaknya sang teladan dan manusia termulia (nabi Muhammad)? sebagaimana diketahui bahwa dulu ketika nabi Muhammad tiba di Madinah ketika proses hijrahnya dari Mekah masyarakat madinah berduyun-duyun menyambut Rasulullah sambil menabuh rebana serta menandungkan sholawat badar. Lalu pantaskah Konjen AS yang kafir disambut dengan sholawat badar sebagaimana Rasulullah?
              Coba mari kita renungkan akibat dari hal tersebut. Kita lihat dari satu kalimat yang disenandungkan oleh para santri tersebut. Pada sholawat badar terdapat kalimat "thola'al badru 'alaina" yang artinya "telah muncul bulan purnama di antara kita". Jadi mereka -para santri beserta kaum muslim lainnya yang ikut serta cara penyambutan-mengumpamakan konjen AS dengan bulan purnama yang menyinari bumi sebagaimana para kaum anshor yang ada di Madinah mengumpamakan nabi dengan bulan purnama. Sungguh, ini sebuah tindakan bodoh yang dilakukan oleh para penyambut terseut. Itu hanyalah sepenggal kalimat dari sholawat badar yang mereka senandungkan, belum kalimat-kalimat seterusnya.
Trus, apakah mereka mengerti arti/terjemahan dari sholawat badar yang mereka senandungkan? Kalau mereka mengerti, apalagi mereka menyenandungkannya dengan penuh penghayatan, sungguh itu adalah sebuah perbuatan tidak patut dan tentunya membahayakan keimanan. Namun kalu tidak, semoga Allah mengampuni kelalaian mereka.
   Jadi, semestinya kaum muslimin hati-hati terkait masalah seperti ini. Jangan sampai orang besar -di sisi manusia- seperti Konjen AS, kita agung-agungkan bahkan kita sejajarkan dengan nabi Muhammad. Na'udzubillah



alhamdulillah

alhamdulillah
Alhamdulillah......kata itu yang pantas aqu ucapkan kepada Allah yang telah memberikan pencerahan bagi hatiku. Alhamdulillah....saya telah ikut 2 acara LDK. Yang pertama, seminar nasional di Universitas Kanjuruhan Malang, dan yang kedua adalah Pelatihan Manejerial Lembaga Dakwah Kampus (PMLDK) di IAIN Sunan Ampel dan ubhara. Subhanallah...itu pengalaman berharga bagi saya. Ternyata aktivis-aktivis Islam di luar sana memiliki ghiroh dan militansi yang tinggi.