Saudaraku....aku tahu bahwa sukes itu tidak mudah. Tuk menggapainya, banyak aral merintang, ombak menerjang, duri berhamparan, dan deraan demi deraan menghampiri. Namun itu semua tak akan membuatku surut, nyaliku ciut, atau mundur pertanda kalah. Tidak akan...sungguh tidak akan. Selama Allah masih memberiku kesempatan, ku kan terus maju melawan ombak yang menerjang. Ku kan terus melaju dan melaju hingga kesuksesan yang aku cita-citakan bisa teraih dan bisa kugenggam dengan tangan kananku.
Home » Archive for 2010
Semangat Tiada Henti
Saudaraku....aku tahu bahwa sukes itu tidak mudah. Tuk menggapainya, banyak aral merintang, ombak menerjang, duri berhamparan, dan deraan demi deraan menghampiri. Namun itu semua tak akan membuatku surut, nyaliku ciut, atau mundur pertanda kalah. Tidak akan...sungguh tidak akan. Selama Allah masih memberiku kesempatan, ku kan terus maju melawan ombak yang menerjang. Ku kan terus melaju dan melaju hingga kesuksesan yang aku cita-citakan bisa teraih dan bisa kugenggam dengan tangan kananku.
Posted by Luqman Hakim
at Senin, November 15, 2010,
10 Comments
Read more
Dolly, Pemerintah, dan Kita
Oleh: Luqman Hakim
”Dolly”, sebuah lokalisasi yang berada di Putat Jaya, Surabaya, akhir-akhir ini ramai dibicarakan. Tempat yang menjadi ladang maksiat ini direncanakan akan ditutup oleh pemerintah. Bisakah itu terjadi? Lalu apa peran kita sebagai masyarakat muslim?
Sudah menjadi rahasia umum, kalau Dolly dikenal sebagai area ”halal” dalam melakukan praktek perzinahan. Di sana, Para ahli maksiat setiap malam bebas berpesta ria tanpa memiliki rasa takut. Setiap malam, sekitar 1.200 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang rata-rata berusia sekitar 18 – 30 tahun tersebar di 400 wisma dan siap melayani para tamu berhidung belang yang datang dari berbagai tempat. Menurut penuturan salah satu pemilik wisma, 1 wisma bisa didatangi oleh ”tamu” sebanyak 50-70 orang, dan 1 PSK bisa melayani 7-10 orang (Jawa Pos, 26/10/10). Maka tidak mengherankan jika Dolly disebut-sebut sebagai lokalisasi prostitusi terbesar di Asia tenggara
”Dolly”, sebuah lokalisasi yang berada di Putat Jaya, Surabaya, akhir-akhir ini ramai dibicarakan. Tempat yang menjadi ladang maksiat ini direncanakan akan ditutup oleh pemerintah. Bisakah itu terjadi? Lalu apa peran kita sebagai masyarakat muslim?
Surga Maksiat
Sudah menjadi rahasia umum, kalau Dolly dikenal sebagai area ”halal” dalam melakukan praktek perzinahan. Di sana, Para ahli maksiat setiap malam bebas berpesta ria tanpa memiliki rasa takut. Setiap malam, sekitar 1.200 Pekerja Seks Komersial (PSK) yang rata-rata berusia sekitar 18 – 30 tahun tersebar di 400 wisma dan siap melayani para tamu berhidung belang yang datang dari berbagai tempat. Menurut penuturan salah satu pemilik wisma, 1 wisma bisa didatangi oleh ”tamu” sebanyak 50-70 orang, dan 1 PSK bisa melayani 7-10 orang (Jawa Pos, 26/10/10). Maka tidak mengherankan jika Dolly disebut-sebut sebagai lokalisasi prostitusi terbesar di Asia tenggara
Posted by Luqman Hakim
at Senin, November 15, 2010,
4 Comments
Read more
Sekolah yang Baik adalah Yang Kuat Ruhiyah-nya
Banyak orang yang mempermasalahkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Indonesia. Namun bagi penulis buku-buku parenting, Mohammad Fauzil Adhim, yang bermasalah bukanlah UN-nya. Malahan, UN bisa membuka mata bahwa pendidikan di negeri ini sedang “sakit keras”. Salah satu contoh nya adalah banyak siswa yang nyontek, tidak jujur dalam mengerjakan ujian.
Pernyataan pemerhati masalah psikologi ini disampaikan saat mengisi “Seminar Parenting” yang diadakan oleh Komite Sekolah SD Integral Luqman Al-Hakim Surabaya di Aula Serbaguna Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya pada Jum’at (22/4).
Posted by Luqman Hakim
at Selasa, Maret 16, 2010,
Add Comment
Read more
Fadilah: Saya Tidak Takut Melawan Amerika!
Setiap manusia wajib berkarya. Berkarya apa saja sesuai dengan kemampuannya. Namun yang harus digaris bawahi, karya yang dihasilkan haruslah bermoral.
Jangan keliru, pesan ini bukan datang dari seorang kiai atau ustad pesantren, ini disampaikan oleh Dr. dr. Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dalam “Seminar Berkarya (SEKAR)” yang diadakan oleh Kementrian Sosial Politik BEM ITS di gedung Pusat Robotika ITS baru-baru ini.
“Berkarya tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin,” papar perempuan yang sekarang menjadi angota Dewan Penasehat Presiden ini. Maka dari itu, tidak ada alasan untuk tidak berkarya. Menurutnya setiap manusia, laki-laki ataupun perempuan, memiliki potensi yang sama untuk bisa berkarya. Tidak ada perbedaan.
Dalam berkarya, lanjutnya, orang harus memiliki etika, bermoral, dan berani melawan kedzaliman. Jangan sampai berkarya, namun melanggar etika, atau kita lebih mendukung kedzaliman karena tidak berani melawannya.
Dia mencontohkan, saat menjadi menteri kesehatan RI, segala sesuatu yang dia lakukan merupakan sebuah karyanya untuk bangsa tercinta ini. Dia ingin, rakyat sejahtera dan makmur dengan bercirikan bertubuh sehat dan kuat. Namun ternyata, ada pihak-pihak yang tidak menginginkan hal tersebut. Ada kekuatan global yang menghegemoni negara ini, katanya.
Posted by Luqman Hakim
at Senin, Maret 01, 2010,
Add Comment
Read more
Sikap Muslim sejati
Kawan.....
Banyak hal menimpa kita
apakah baik ataukah buruk
apabila hal baik terjadi pada kita, kita merasa gembira..gembira sekali........
Namun, ketika hal buruk yang datang, kita seakan lupa dengan hal-hal baik yang telah Allah berikan..
Banyak hal menimpa kita
apakah baik ataukah buruk
apabila hal baik terjadi pada kita, kita merasa gembira..gembira sekali........
Namun, ketika hal buruk yang datang, kita seakan lupa dengan hal-hal baik yang telah Allah berikan..
Posted by Luqman Hakim
at Kamis, Januari 28, 2010,
3 Comments
Read more
Langganan:
Postingan (Atom)