Sobat.......Ini Tentang Mimpi

Sobat.......Ini Tentang Mimpi
         Alhamdulillah sobat…..Allah masih menganugrahkan nikmat-Nya kepada saya untuk menulis di blog tercinta ini. Kali ini saya mau berbicara tentang mimpi. Mimpi yang dimaksud di sini bukanlah mimpi di saat kita terlelap berada di “dunia lain”. Tapi yang dimaksud adalah cita-cita atapun keinginan yang ingin diraih.
          Di sini saya tergelitik untuk menuliskan sebuah kalimat yang saya rasa bagus untuk kita cermati dan kita jadikan obor pembakar semangat yang ada di dalam dada. Awalnya, kalimat ini seakan pernah saya dengar, tapi ternyata isinya berbeda. Begini isinya: “Gantunglah cita-citamu setinggi langit, walaupun jatuh di atas bintang-bintang”. MasyaAllah… luar biasa kan. Intinya, ketika punya cita-cita, hendaknya kita angkat setinggi-tingginya. Nggak tanggung-tanggung. Toh, kalau tidak tercapai jatuhnya nggak jauh-jauh, masih di atas bintang-bintang. Kita masih bisa menjadi “bintang” walau tak mencapai langit.

Tentang Kalamullah, Taqwallah, dan Allahul Malik

Tentang Kalamullah, Taqwallah, dan Allahul Malik
            Alhamdulillah sobat…akhirnya Allah menganugerahkan kembali kepada saya untuk menulis di blog ini, di bulan penuh mulia ini, bulan Ramadhan 1432 H.

          Kembali saya ingin menuliskan tentang apa-apa yang saya dapatkan dari pengajian kitab “Silsilatu Adab” karangan Abdul Aziz Sayyid Hasyim.

          Kali ini, ustadz Haidar mengupas tentang adab kepada Allah. Di antara topik yang dipaparkan adalah tentang kalamullah (firman Allah), taqwallah (bertaqwa/takut kepada Allah), dan Allaahul Malik (Allah yang Maha Menguasai).

Kalamullah
 
       Baiklah, saya ingin menuliskan tentang kalamullah (firman Allah) terlebih dahulu. Dalam topik ini, ustadz Haidar membacakan hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim (Para Ulama sepakat atas keshahihan hadits yang diriwayatkan oleh 2 ulama hadits terkenal ini).

Pentingnya Khouf, Roja’, Syukur, dan Taubat

Pentingnya Khouf, Roja’, Syukur, dan Taubat
Sobat…..

      Ketika saya menggerakkan jemari ini, menekan tuts-tuts yang ada di keyboard komputer, puasa Ramadhan 1432 H sudah berada di hari yang ke-21. Di sini saya ingin menuliskan apa yang saya dapatkan ketika ikut pengajian tadi di masjid Aqshol Madinah Surabaya.

     Pembicaranya adalah ustadz Haidar dari Malang. Adapun kitab yang dibahas adalah “Silsilatul Adab”, karangan Abdul Aziz Sayyid Hasyim.

         Banyak hal yang ia sampaikan, walau sebenarnya, apa yang ia sampaikan hanyalah mukaddimah dari kitab Silsilatul Adab.

           Hal pertama yang disampaikan adalah tentang khouf (takut) dan roja’(pengharapan). Katanya, kita harus benar menempatkan kapan kita harus menggunakan khouf dan kapan kita memakai roja’. Jangan sampai salah.