Adab-adab dalam Memberi Nasehat

Nabi Saw bersabda, “Agama adalah sehat”. Para sahabat bertanya, “untuk siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, Rasul-Nya, kepada para pemimpin kaum muslimin, dan umat mereka” (Muttafaqun ‘Alaih).

Adab-adab nasihat jumlahnya banyak. Di antaranya ialah disampaikan dengan lemah lembut…Dan hendaknya nasehat disampaikan dengan cara yang baik. Kebenaran itu pahit, yang akan menjadikannya manis adalah nasehat yang baik.


Nasehat adalah jalan para Rasul, nabi, dan orang-orang shaleh di setiap zaman dan tempat. Setiap nabi memberi nasehat kepada kaumnya, yaitu menjelaskan kepada jalan yang lurus. Dan Allah menjadikan nasehat sebagai jalan untuk orang-orang shaleh setelah nabi.  

 Allah SWT berfirman, “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imron: 104)

Dengan nasehat; umat akan memiliki derajat yang tinggi, kerusakan menjadi sedikit, akhlaq yang terpuji tersebar, dan masyarakat menjadi mulia.



NB: terjemahan dari kitab silsilatul adab pada  bab “Adab dalam member nasehat” dengan sub judul  “Tamhiidun”.

Panceng, Gresik, 28 Februari 2014

0 Response to "Adab-adab dalam Memberi Nasehat"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)