Pada suatu hari, nabi
Saw melihat Zahir bin Haraam Al-Asyja’i RA yang sedang menjual dagangannya.
Rasul mendekapnya dari belakang dan Zahir tidak melihat beliau. Dia berkata,
“Lepaskan aku, siapa ini?”
Zahir kemudian
menoleh dan tahulah ia bahwa yang mendekapnya dari belakang adalah nabi. Zahir
pun menempelkan punggungnya ke dada nabi Saw. Nabi Saw kemudian mencandainya
dengan bersabda, “Siapa yang mau membeli budak?”
Zahir berkata, “Wahai
Rasulullah, demi Allah saya tidak laku (maksudnya: engkau tidak akan mendapati
orang yang membeliku). Rasul Saw kemudian bersabda, “Akan tetapi di sisi Allah
kamu laku” (HR. Ahmad)
Dari kisah ini
diketahui bahwa nabi Saw mengambil hati para sahabatnya melalui bercanda dengan
cara yang baik. Beliau kerap menampakkan diri sebagai pribadi yang suka
bercanda dan bersukaria sehingga mereka tidak menjauh dan takut kepada nabi
sebagaimana masyarakat Romawi dan Persia takut kepada pemimpin mereka.
NB: terjemahan dari
kitab silsilatul adab pada bab
“Adab dalam Bermain dan Bersenda gurau ” dengan sub judul “Mizaahun Nabii”
Surabaya, 15 Agustus
2014
0 Response to "Candaan Nabi"
Posting Komentar
Jangan lupa komen di sini ya :-)