Retorika? hmmm...

      Oke kawan, kali ini saya akan mengupas tentang sebuah ilmu yang sangat penting bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia komunikasi seperti pidato, ceramah, pembawa berita, dan lain-lain. Ilmu tersebut dinamakan dengan “retorika"

Definisi dan Tujuan Retorika


      
Retorika (rethoric) biasanya disinonimkan dengan seni atau kepandaian berpidato (berbicara). Tujuan dari retorika ini adalah si pembicara bisa menyampaikan pikiran dan perasaanya kepada orang lain agar mereka mengikuti kehendaknya.


       Menurut Aristoteles, retorika membunyai 3 bagian inti, yaitu: 1.)Ethos (ethical), ialah karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara ia berkomunikasi. 2.) Pathos, ialah perasaan emosional khalayak yang dapat dipahami dengan pendekatan “psikologi massa”. Dan yang terakhir adalah logos (logical), yaitu pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan oleh pembicara.


        Dalam kaitannya dengan retorika ini, Kenneth Burke memberi penjelasan bahwa setiap bentuk-bentuk komunikasi adalah sebuah drama. Karenanya, seorang pembicara hendaknya mampu “mendramatisir” keadaan khalayaknya (dramaturgical theory).


      Berbeda dengan Kenneth Burke, Walter Fishor mengatakan bahwa setiap komunikasi adalah bentuk dari cerita (story telling). Karenanya, jika kita mampu bercerita sesungguhnya kita mempunyai potensi untuk berceramah (narrative paradigm)

Unsur Pesan Komunikasi


     
Karena retorika erat sekali hubungannya dengan komunikasi, maka hal-hal yang berhubungan dengan komunuikasi pun tidak luput dari penjelasan yang akan diuraikan di tulisan ini.
Yang akan dibahas di sini adalah unsure-unsur pesan yang ada dalam komunikasi. Ada beberapa pesan komunikasi yang dikenal
      Pertama adalah pesan linguistic. Yang harus dikuasai adalah:
1) Fonologi (mengujarkan bunyi kata)
2) Sintaksis (memahami kata atau gabungan kata)
3) Memahami secara konseptual tentang dunia kita yang kita bicarakan, dan
4) Mempunyai sistem kepercayaan untuk menilai apa yang kita dengar

       Kedua adalah pesan nonverbal. Berfungsi sebagai repetisi (pengulangan), substitusi
(penggantian), kontradiksi (berlawanan), komplemen (melengkapi), dan aksentuasi (menegaskan).
Ada 6 jenis pesan nonverbal, yaitu:
1. Kinesik (gerak tubuh)
2. Paralinguistik (suara)
3. Proksemik (penggunaan ruang sosial)
4. Olfaksi (penciuman)
5. Sensivitas kulit
6. Arifaktual (pakaian dan kosmetik)



4 Responses to "Retorika? hmmm..."

  1. wah MANTAP bro

    saya juga mau gini dulu, tapi akhirnya mengalama disorientasi ngeblog karena sebab yang pernah Q bilang dului diemail, he he he

    LANJUTKAN!

    BalasHapus
  2. kak Ihsan@:Terima kasih kak, atas komentarnya. Semoga saya tidak mengalami disorientasi seperti yang kak alami. aminnn. semoga tetap istiqomah. Dan, menjadi agen rahmatan lil 'alamin...seperti kata ustadz Hanif. He..he...

    BalasHapus
  3. Artikelnya bagus friend, klo aku sendiri. lagi istirahat berblogging dulu, banyak tugas. ok lanjutkan............

    BalasHapus
  4. Irvan:makasih van.....kita memang harus bisa membagi waktu dengan baik..adakalanya kita harus ngeblog namun jangan sampai terlupakan kewajiban-kewajiban kita...tetap semangat!!!

    BalasHapus

Jangan lupa komen di sini ya :-)