Qorun dan Keengganannya Menerima Nasehat

Qorun adalah seorang laki-laki dari kaum nabi Musa AS. Allah memberinya nikmat berupa harta yang melimpah. Akan tetapi dia tidak bersyukur kepada Allah serta menyesatkan manusia.

Tatkala kaum mukminin dari kaum Musa mengetahui bahwa banyak manusia tersesat gara-gara Qorun dan tidak ada kesyukuran dalam dirinya atas nikmat yang Allah berikan, mereka memutuskan untuk memberinya nasehat.

Mereka pun pergi menemuinya dan berkata, “Janganlah englau terlalu bangga. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri. Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”.

Akan tetapi Qorun tidak mendengarkan nasehat kaum mukminin dan terus mengingkari nikmat Allah. Dia berkata, “Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata ilmu yang ada padaku”.

Penentangan Qorun semakin menjadi-jadi. Banyak manusia tersesat karena ulahnnya. Allah kemudian menenggelamkannya beserta hartanya dan menimbunnya dengan tanah.  Itu merupakan balasan atas keengganannya bersyukur atas nikmat yang Allah berikan dan atas keenggenannya mendengarkan nasehat kaum mukminin.



NB: terjemahan dari kitab silsilatul adab pada  bab “Adab dalam Memberi Nasehat ” dengan sub judul  “Qarun wan Nasiihatu”

 Panceng, Gresik, 11 April 2014


0 Response to "Qorun dan Keengganannya Menerima Nasehat"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)