Pemberi Stempel dan Orang Yahudi

Sahabat yang agung, Abu Zuhair An-namuri Radhiyalaahu 'anhu berada di majelis ilmu bersama sahabat yang lain. Ia mengajari mereka tentang perkara agama mereka. Maka ketika ada ada di anatara mereka berdoa, Abu Zuhair mengatakan, "Tutuplah doamu dengan amiin. Sesungguhnya mengucapkan amiin itu ibarat memberi stempel pada lembaran surat".


 Ia juga mengatakan, "Saya akan ceritakan kepada kalian tentang hal itu. Pada suatu malam kami keluar bersama Rasul dengan berjalan kaki. Waktu itu ada seseorang yang berdoa dalam kemah. Maka nabi pun berhenti dan mendengarkan doanya.

 Beliau kemudian bersabda, "Wajib atasnya jika dia menutup doanya"('Wajib atasnya' yang dimaksud adalah wajib masuk surga atau wajib dikabulkan doanya). Lalu seorang laki-laki yang bersama nabi berkata, "Dengan apa ditutup wahai Rasulullah?" Rasul menjawab, "Dengan amiin. Sungguh, jika dia menutup dengan amin, maka wajib/pasti doanya dikabulkan. Laki-laki itu pun pergi setelah mendapat penjelasan dari Rasul.

Setelah itu nabi mendatangi orang yang berdoa, dan bersabda, "Tutuplah doamu dengan amiin wahai fulan, dan optimislah" (HR. Abu Daud).

Beliau juga bersabda, "Tidak ada yang lebih didengki oleh orang Yahudi terhadap kalian selain syariat 'amiin'. Maka dari itu, perbanyaklah mengucapkan amiin". (HR. abu Daud)






NB:
Tulisan di atas merupakan terjemahan dari kitab Silsilatul Adab dengan judul “ Subhanallah". Tulisan ini merupakan bagian ke-8 dari sub judul "Adaabu Ad-Du'aa", Adab Berdoa.  Semoga bermanfaat. :-)

Panceng, Gresik, 19 Oktober 2012

0 Response to "Pemberi Stempel dan Orang Yahudi"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)