Nasehat yang Pahit


Salah seorang ulama menemui amirul mukminin Sulaiman bin Abdul Malik. Sulaiman berkata kepadanya, “Silahkan berbicara”.


Ia berkata, “Sesungguhnya saya akan berbicara dengan keras dan memberimu nasehat dengan nasehat yang pahit. Ambillah, karena sesungguhnya di belakangnya terdapat apa yang kamu sukai jika kamu menerimanya.


Sulaiman berkata, “Berbicaralah, sesungguhnya kami akan lapang dada menerimanya”.


Ia pun menasehati sang khalifah dengan nasehat yang keras. Di antaranya, “Wahai amirul mukminin sekempulan laki-laki berada di sekelilingimu. Mereka menukar dunia dengan agama mereka, dan juga menukar ridhamu dengan murka Tuhan mereka. Mereka takut kepadamu tapi tidak takut kepada Allah. Mereka melalaikan amanah mereka dan berbuat buruk kepada manusia. Dan engkau bertanggung jawab atas perbuatan mereka, sedangkan mereka tidak bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan. Maka perintahkanlah mereka untuk berhenti mendzalimi manusia”.


Sulaiman berkata, “Sesungguhnya kamu telah menghunuskan lisanmu yang lebih tajam dari pedang. Ia menjawab, “Iya benar. Akan tetapi hal itu untuk menasehatimu”.





NB: terjemahan dari kitab silsilatul adab pada  bab “Adab dalam Memberi Nasehat ” dengan sub judul  An-Nasiihatu Al-Murratu”

 Panceng, Gresik, 11 April 2014


0 Response to "Nasehat yang Pahit"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)