Berkenalan dengan Ekonomi Sosialisme

-->

Oleh: Luqman Hakim

Berbicara sistem ekonomi di dunia, maka akan kita temukan salah satu sistem yang juga digunakan oleh sebagian negara, yaitu sistem ekonomi sosialisme. Sistem ini lahir sebagai reaksi atas sitem ekonomi kapitalisme yang berkembang di Barat. Di bawah ini akan dijelaskan secara singkat berbagai hal mengenai sistem ekonomi sosialisme.
 Digagas karl Max

 Sistem ekonomi ini  digagas pertama kali oleh Karl Max.  Tokoh yang dilahirkan pada tahun 1818 di kota Trier, Jerman ini  merasa resah ketika melihat kehidupan yang terjadi pada masanya yang dikuasai oleh paham kapitalisme.  Ia melihat terdapat kesenjangan antara orang miskin dan orang kaya. Kaum borjuis (orang kaya dalam istilah Marx) pada masa itu sangat berperan kuat dalam pemiskinan masyarakat Proletar (orang miskin). Di banyak tempat dijumpai pemiskinan ekonomi oleh orang-orang bermodal (kapital) atas kaum proletar itu sendiri.
Adapun tujuan dari sistem ekonomi sosialis adalah memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat, dan kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana mestinya diarahkan. Atau dengan bahasa lain ialah terciptanya  kemakmuran bersama di dalam masyarakat dengan tidak adanya kelas sosial.

Prinsip Dasar

Dalam sistem ekonomi sosialisme, terdapat prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
1. Pemilikan Harta oleh Negara
Semua bentuk harta adalah milik negara. Dalam artian, seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik masyarakat secara keseluruhan yang diatur oleh negara. Adapun hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. Ini sangat berbeda sekali dengan prinsip ekonomi kapitalisme yang memperbolehkan seseorang menguasai harta sebanyak-banyaknya tanpa batas.
2. Kesamaan Ekonomi
Hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing. Dengan prinsip ini, tidak akan ada pertentangan kelas. Tidak ada lagi kaum borjuis dan proletar, kaum yang menindas dan tertindas. Sehingga diharapkan, keadilan sosial benar-benar tercapai.
3. Disiplin Politik
Untuk mencapai tujuan di atas, keseluruhan negara diletakkan dibawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini menunjukkan bahwasanya tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan sistem sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, ataupun Lenin dan Stalin.

Ciri-cirinya

              Adapun ciri-ciri sistem ekonomi sosialisme ialah:
a.    Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme). Dalam hal ini, masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial. Sedangkan individu-individu hanyalah fiksi belaka. Selain itu, tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.
b.   Peran pemerintah sangat kuat. Kalau sistem ekonomi sosialis diterapkan, maka pemerintah harus bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. Sementara alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara.
c.    Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi.  Dengan pola produksi yang ada dalam sistem ekonomi sosialisme, diharapkan melahirkan kesadaran kolektivisme, bukan kesadaran individualisme sebagaimana dalam sistem ekonomi kapitalisme. Hal itu dikarenakan, dalam sistem ekonomi sosialisme aset dikuasai oleh masyarakat (negara).

Kelemahan-kelemahan

            Walaupun tampaknya sistem ekonomi sosialisme sangat ideal dan mampu mensejahterakan masyaraka, namun pada kenyataannya system ekonomi ini memiliki kelemahan-kelemahan, yaitu:
1. Sulit melakukan transaksi. Karena hak terhadap harta milik pribadi sudah ditentukan oleh negara, maka tawar-menawar sangat sulit dilakukan. Hal ini menjadikan proses jual beli sangat terbatas. Apalagi harga pasar telah ditentukan oleh pemerintah, bukan oleh mekanisme pasar. Hal ini bukannya menjadikan hasil produksi berkembang, tapi sebaliknya, akan terjadi penurunan produksi.
2. Membatasi kebebasan. Sistem ekonomi sosialisme menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kebebasan berpikir, kebebasan bertindak, serta kewibawaan individu terhambat. Atau dengan kata lain, hak-hak individu dihapus. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan fitrah manusia. Sebab , secara naluriah manusia memiliki keinginan untuk memiliki dan menguasai suatu untuk berbagai kepentingannyaOleh karena itu, secara tidak langsung sistem ini terikat kepada sistem ekonomi diktator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
3. Mengabaikan pendidikan moral. Dalam sistem ini,  semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi. Sementara itu, pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama, maka nilai-nilai moral tidak diperhatikan lagi.

Demikianlah uraian singkat tentang sejarah, prinsip dasar, ciri-ciri, serta berbagai kelemahan dari sitem ekonomi sosialisme. Semoga bermanfaat.


Ponorogo, 26 Desember 2011

0 Response to "Berkenalan dengan Ekonomi Sosialisme"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)