Meraih Kesuksesan dengan “Program Hijrah”

Oleh: Luqman Hakim    

     Dzulhijjah telah berakhir; dan Muharram pun datang menyapa. Tahun kalender Hijriah pun beralih dari 1432 menuju 1433. Hal ini mengingatkan kita pada salah satu peristiwa terpenting dalam sirah Rasulullah, yaitu hijrahnya Nabi dan para sahabat dari Makkah ke Madinah. Apa hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa ini?  

Makna Hijrah 

   Berbicara tentang hijrah, maka penting kiranya kita mengetahui makna yang terkandung di dalamnya. Hijrah bisa bermakna berpindah ke sesuatu yang lebih baik. Beralih ke tempat yang lebih baik, keadaan yang lebih baik, perbuatan yang lebih baik dan sesuatu lainnya yang lebih baik. Dan memang itulah yang dilakukan oleh Rasulullah pada 14 abad silam saat melakukan hijrah. 

     Perlu kita ketahui, bahwasanya setelah hijrah Nabi Muhammad SAW melakukan dua tindakan yang berdampak luar biasa. Inilah yang menjadi tonggak kebangkitan dan keberhasilan ummat Islam. Kedua tindakan tersebut ialah membuat program pembenahan, dan mengadakan perubahan
     Program pembenahan yang beliau lakukan ialah; melakukan pembinaan iman dan taqwa yang diawali dengan membangun masjid, menggalang persatuan dengan mempersaudarakan kaum pendatang (Muhajirin) dari Mekah dengan penduduk asli Madinah (kaum Anshor), dan melakukan pembenahan hubungan umat Islam dan non- Islam yang dituangkan dalam Piagam Madinah. 

    Adapun tindakan yang dilakukan Rasululah saat mengadakan perubahan ialah merubah nama Yatsrib menjadi Madinah Al-Munawaroh (Kota yang disinari). Selain itu, Rasulullah mengubah perilaku kaum Anshar yang awalnya saling berperang satu sama lainnya dan tak pernah akur menjadi bersatu padu dalam naungan Islam. 

    Kedua program ini nampaknya sepele, tapi inilah justru yang menjadi cara cerdas dalam mempertahankan semangat hijrah. Mengapa ini menjadi cara cerdas? Di bawah ini adalah penjelasannya. 

Semangat Hijrah 

Islam adalah agama yang mengajarkan continuous improvement, hijrah untuk perbaikan yang dilakukan terus menerus. Buktinya, ketika shalat Jumat, khatib mengingatkan untuk selalu meningkatkan taqwa kita kepada Allah. Menilik hijrah Rasul, beliau membuat dua tindakan cerdas yaitu membuat program pembenahan dan melakukan tindakan perubahan nama (Yatsrib menjadi Madinah). Dengan kedua tindakan tersebut, Islam menjadi jaya dan dapat berkembang ke seluruh dunia. 

    Oleh karena itu, jika kita ingin berhasil dalam hijrah menuju perbaikan yang terus menerus, hendaknya kita juga mencontoh Nabi SAW yaitu dengan membuat program pembenahan dan perubahan.

     Memasuki tahun baru hijriah ini, alangkah baiknya jikalau kita menulis program hijrah pribadi menuju yang lebih baik. Bila perlu, apa yang kita tulis ditempel di ruang pribadi. Atau, kita bisa menyimpannya di laci, dompet atau di tas. Karena dengan menulis, kita tidak akan lupa. 

     Mungkin di antara kita ada yang bertanya, mengapa dari tahun ke tahun kita tidak mengalami perbaikan yang berarti? Nah, salah satu faktor penyebab utamanya adalah karena kita tidak pernah membuat program atau rencana perbaikan yang jelas. Kalau tidak pernah punya rencana, bagaimana mungkin kita bisa mencapai tujuan? Seorang bijak mengatakan, “gagal merencanakan, berarti merencanakan kegagalan”. Artinya, hendaknya kita membuat perencanaan hidup agar kita tidak menemui kegagalan. 

     Contoh sederhananya ialah, kita tuliskan dalam sebuah kertas, bahwa dalam satu tahun ke depan kita akan memperbaiki cara shalat, menambah hafalan Al-Quran sampai sekian juz, mendapat nilai 8 di setiap pelajaran, menguasai bahasa arab, dan lain-lain. Kita bisa menuliskan “program hijrah” ini sesuai dengan keinginan kita. Karena setiap orang punya keinginan, harapan, dan cita-cita yang berbeda. 

     Namun agar semakin termotivasi, biasanya para trainer menyarankan kita agar membuat perencanaan besar. Semakin besar perencanaan, maka tantangan semakin besar, dan semangat pun akan semakin berkibar. Dan target pencapaian tidak harus satu tahun ke depan, bisa berapapun tergantung keinginan kita. 

    Contoh nyata yang bisa kita jadikan perbandingan adalah program hidup salah satu trainer terkenal di Indonsia, yaitu Faqih Syarif. Dalam salah satu trainingnya ia menampilkan beberapa hal yang ingin diraihnya. Inilah Prestasi-prestasi yang ingin ia capai hingga usia 50 tahun (2023): 

1. Memberikan training di 100 perusahaan terbaik Indonesia 
2. Menulis 50 buah buku best seller 
3. Mengangkat harkat dan derajat 1 juta orang miskin 
4. Punya 15 usaha yang menyerap 20 ribu tenaga kerja
5. Memberikan kuliah di salah satu kampus terbaik dunia 
6. Memiliki “kawasan” Inspirasi SuksesMulia 7. Membuat tulisan dan dimuat di media               Internasional
8. Menjadi pembicara acara kenegaraan 
9. Mempunyai 10 ribu kader Sukses Mulia yang militan 
10. Memberangkatkan 100 orang ke tanah suci 

Kita Bagaimana?

    Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana dengan kita? Prestasi apa yang ingin kita capai? Perubahan apa yang ingin kita inginkan? Dan, kapan kita akan mewujudkannya? Semoga kita bisa mendapatkan suntikan semangat hijrah tahun ini. 

    Semoga kita sanggup melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Dan, semoga “program hijrah” yang dicanangkan mampu diraih sehingga kesuksesan pun ada dalam genggaman kita. Amiin yaa Robbal ‘Aalamiin. 



Ponorogo, 6 Desember 2011

2 Responses to "Meraih Kesuksesan dengan “Program Hijrah”"

  1. thank Gan info and articles on your blog nice and helpful, always successful and best regards bloggers, bloggers from my blog sprei
    bed cover

    BalasHapus

Jangan lupa komen di sini ya :-)