Shalat Malam


Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan nabi Muhammad Saw untuk melaksanakan shalat tahajjud (shalat malam). Beliau pun melaksanakan perintah tersebut dengan sebaik-baiknya tanpa pernah absen selama satu tahun penuh. Hingga kemudian Allah meringankan perintah tersebut dengan memberi petunjuk beliau agar bangun untuk melaksanakan shalat malam pada suatu malam, dan tidur  pada malam lainnya.

Pada suatu hari, yaitu ba’da isya’, nabi Muhammad Saw  pergi menemui istri beliau, Maimunah binti Al-Harits. Beliau mendapati Ibnu Abbas RA-yang merupakan keponakan Maimunah- berada di sisinya. Beliau pun shalat 4 rakaat, kemudian tidur.


Pada malam yang lain, nabi Saw bangun dari tidur lalu wudhu’ dan melaksanakan shalat malam. Ibnu Abbas juga bangun dan shalat di samping kiri nabi. Nabi Saw kemudian memindahkannya ke arah kanan beliau. Beliau shalat 5 rakaat, lalu dilanjutkan dengan 2 rakaat.

Nabi Saw kemudian tidur, sampai muadzin mengabarkan bahwa waktu shalat subuh telah dekat. Setelah itu nabi keluar bersamanya untuk melaksanakan shalat. (Al-Bukhari)


NB: Terjemahan dari Kitab Silsilatul Adab, Bab Qashashu adaabin Nauum sub judul Shalatul lail




Panceng, Gresik, 26 Mei  2013

0 Response to "Shalat Malam"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)