Goresan Hikmah Part 7


CUKUP dengan “merasa” lebih baik daripada orang lain….
Seseorang sudah “layak” dikategorikan ORANG SOMBONG…

Salah satu cara agar kita tidak membenci orang lain ialah dengan memintakan ampun kepada Allah untuk mereka, mendoakan mereka agar bisa lebih baik, dan agar menjadi orang sukses baik di dunia maupun di akhirat…

Kita adalah raja terhadap diri kita…
Kitalah yang berhak menguasai diri kita, bukan orang lain…

Mengedepankan perasaan itu penting…
Tapi jangan sampai mematikan nalar…

Tersenyum dan berbahagia tatkala mengenang kebaikan di masa lalu adalah hal penting…
Namun yang lebih penting adalah bagaimana saat ini bisa berkarya melebihi masa lalu…


Keinginan saja tidak cukup…
Harus ditambah dengan action..
Harus berani memulai…
Harus berani berjuang…

Lingkungan memang besar sekali pengaruhnya…
Oleh karena itu, jika mampu “mengalahkan” lingkungan, sungguh besar kemenangan yang diperoleh…

Pikiran yang menumpuk di kepala..
Akan sirna seiring melafadzkan dzikir debfab sebenar-benar dzikir kepada Allah…

Solusi pasti ada…
Caranya ialah, kita meminta petunjuk kepada Allah…

Mampu bersikap tegas dalam kondisi apapun dan kepada siapapun…
Merupakan berlian yang kemilaunya memancar ke seluruh alam…



Mampu bertahan di tempat dan waktu berbeda merupakan prestasi gemilang yang seharusnya diupayakan dengan upaya yang keras…

Pengalaman yang sudah menumpuk…
Hendaknya menjadikan diri selamat dan tak lagi terjatuh di lubang yang sama…
Kalau tidak, tumpukan pengalaman yang ada hanyalah menjadi tumpukan sampah yang sama sekali tak berguna…

Bujukan setan sungguh indah menawan dan membuat hati berbunga-bunga…
Namun sebenarnya, bujukan itu adalah arang neraka yang akan membakar kita di akhirat kelak…

Setan itu selalu mencari peluang tatkala kita lengah…
Pikiran kita dibuai dengan angan-angan indah…
Padahal, kita digiring untuk mengutuki kita sendiri lantaran kita jatu di jurang yang penuh duri…

Bolehlah kita lalai…
Bolehlah kita jatuh…
Tapi, tidak usahlah terlalu lama-lama…

Cara menenagkan hati lantaran telah terjatuh ialah…
Dengan membalasnya dengan balasan yang sempurna…

Sungguh beruntung orang yang menunda kepuasan…
Sungguh mujur orang yang menikmati rasa lelah, menikmati proses berpikir,,,
Sungguh berbahagia orang yang mampu menuntaskan amanahnya dengan sangat baik…

Prose situ lebih penting dari hasil…
Tapi banyak yang terlena mengejar hasil…

Walau bagaimanapun….
Semangat, keikhlasan, dan ketulusan seorang pendidik; jauh lebih penting dari metode ataupun keahlian/kompetensi…



Pengalaman yang telah terukir…
Kenyataan yang telah terpahatkan…
Hendaknya memberikan suntikan penyemangat…
Kalau tidak, tak ada gunanya menumpuk-numpuk pengalaman…

Hati-hati dalam bergaul…
Hati-hati dalam bersikap dan bertutur kata…
Hati-hati dalam kesepakatan-kesepakatan yang dibuat…
Karena, kepercayaan akan luntur dan sirna jika tidak dijaga dengan baik…

Semangat itu perlu diperjuangkan…
Motivasi itu perlu dihidupkan…

Apa yang ada di dalam pikiran terasa sulit…
Apa yang ada dalam benak terasa sukar…
Ketika dijalani ternyata tidaklah demikian…

Terkadang pikiran membohongi kita…
Terkadang perasaan tidak jujur kepada kita…
Jadi, jangan semua yang ada di alam pikiran dan apa yang dirasakan dipercayai…
Ada pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan tertentu yang perlu diacuhkan dan dibuang…
Yaitu, pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang berupa sampah…

Bangga terhadap diri-sendiri adalah penyakit yang luar biasa berbahaya…
Memuji diri-sendiri adalah kesalahan fatal dan sebuah kegoblokan yang parah…
Menganggap diri lebih baik dari orang lain adalah anggapan yang tidak masuk akal dan sebuah kesombongan yang teramat besar…


Image negatif yang didengar tentang seseorang…
Informasi kurang baik tentang seseorang…
Jangan lantas menjadikan kita bersikap aneh dan tidak biasa terhadapnya…
Karena disamping masih perlu tabayyun, setiap orang memang memiliki  2 sisi; baik dan buruk…
Kita perlu banyak melihat sisi yang baik, sehingga titik-tik yang hitam bisa ditutupi oleh titik-titik yang putih…


Kebingungan tak beralasan adalah penyakit…
Pikiran kosong tak bergairah adalah bencana…
Keluar dan menjauh darinya adalah langkah yang semestinya ditempuh…

Memang benar “lingkungan sekitar” memiliki pengaruh besar terhadap kita…
Tapi seringkali kita lupa bahwa kita juga punya ‘lingkungan hati’, ‘lingkungan pikiran’, dan ‘lingkungan semangat’…

Tatkala lisan tak tersentuh lantunan ayat suci…
Saat dzikir tak lagi membasahi bibir…
Maka hampir bisa dipastikan, pikiran dan hati menjadi kering kerontang, gersang, dan tak ada gairah…

Pikiran kotor…
Pikiran keruh…
Pikiran jahat…
Pikiran nggak jelas…
Haruslah bisa dihapus, dibakar, atau ‘dibunuh’…
Kalau tidak, hidup ini menjadi tidak jelas dan berada dalam keterombang-ambingan…

Shalat adalah penentuan baik buruknya seorang muslim…
Kalaulah shalatnya baik, maka ia juga baik…
Tapi jika shalatnya buruk, maka buruk pulalah dirinya…

Islam bukan hanya sebagai identitas…
Islam tidak sekedar cap yang dibubuhkan atas kita…
Islam seharusnya menggelora, termanifestasikan dalam seluruh aspek kehidupan…

Kalau sudah jauh dari Allah…
Kalau Allah sudah dilupakan…
Maka tunggulah kehancurannya…
Tunggulah kebinasaan yang akan didapatkan…

Genderang perang dengan setan dan nafsu jahat harus selalu ditabuh…
Pemutusan hubungan diplomatik dengan mereka harus selalu dilakukan…
Tidak perlu takut dan ragu akan menjadi pemenang atau malah menjadi pihak yang kalah…
Yang penting, pukulkan dulu gendering perang dengan sekeras-kerasnya sebagai pertanda bahwa perang akan terus berkobar…

Kalau memang sudah dipersiapkan…
Kalau memang sudah diberi amanah…
Kalau memang sudah diharap-harapkan…
Maka hendaknya bersegera berusaha melakukan sebaik-baiknya…
Bukannya justru pura-pura tuli atau pura-pura buta…
Bukannya malah pura-pura lupa dan melupakan diri…

Periksalah kembali niat itu…
Periksalah dari segala sisi…
Riya’ akan mengancam dari sisi yang tidak kita duga sebelumnya…
Riya’ itu bisa menyusup…



Catatan:
Goresan hikmah ini ditulis dalam buku diary dalam rentang waktu 5 bulan dari  bulan Mei 2012 sampai Agustus 2012. Semoga bermanfaat. :)


0 Response to "Goresan Hikmah Part 7"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)