Labu-labu Tuhan

          Nasrudin ingin menanam labu. ia menyebar biji-biji labu di ladangnya. ia berkata kepada istrinya, "saya akan menanam biji-biji tersebut di dua kebun. satu kebun untuk kita dan yang lainnya untuk Tuhan. saya akan menjual hasil panen 'labu-labu' Tuhan dan akan kuberikan uangnya kepada anak yatim dan fakir miskin sebagai sedekah kita".
      "amin," kata istrinya.
       Kemudian ia menanam biji-biji labunya di kebun yang sangat subur, tapi ia menanam labu-labu Tuhan di kebun yang tidak subur. Beberapa bulan kemudian Nasrudin kecewa ketika melihat labu miliknya tidak tumbuh dengan baik walaupun ia telah menanamnya di kebun yang subur. Sebaliknya, ia melihat 'labu-labu Tuhan' tumbuh dengan baik dan mempunyai lebih banyak buah
        Nasrudin akhirnya memutuskan untuk mencuri 'labu-labu milik Tuhan'. Pada suatu malam ia membawa karung besar dan pergi ke 'kebun Tuhan'. Di sana, ia memetik 20 labu yang besar dan menaruhnya ke dalam karung.
      Ia tidak menyadari bahwa ia telah diikuti oleh 5 orang laki-laki semenjak dia berangkat ke kebun. Mereka terus mengintainya. Ketika Nasrudin mencari tali untuk mengikat karungnya, ia meninggalkan karungnya sebentar. Dengan cepat, 5 orang tersebut mencuri karung yang telah penuh dengan labu tersebut.
Tidak lama kemudian Nasrudin kembali. Ia ketakutan ketika tahu karungnya telah hilang. ia lari ke rumah dengan cepat. Ia berkata kepada istrinya, aku tertangkap basah oleh-Nya (Tuhan). Aku tertangkap basah oleh-Nya (Tuhan) ketika aku sedang mencuri labu-Nya"


0 Response to "Labu-labu Tuhan"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)