Aku Dapat Award

Betapa bahagianya hatiku, ketika salah satu sobat blogku memberikan aku award. Ia bernama Reni Judhanto. ini dia award yang ia berikan padaku.


Sebagai pemula, tentunya aku merasa ini adalah sebuah kebanggan tersendiri.Berarti, keberadaan blogku tidak sia-sia. Apalagi, award ini diberikan pada saat umat muslim di dunia merayakan hari raya idul fitri. Ini menjadi sebuah 'hadiah' yang spesial bagiku. 
Oleh karena itulah, saya sangat berterima kasih kepada mbak reni yang telah memberiku award. Semoga, mbak Reni bisa menjadikan blognya sebagai sarana untuk mendulang manfaat. Dan tentunya, semoga tetap eksis dalam mengelola blog.Amin

Banyak Hal yang Terjadi, Namun Harus Tetap Semangat

Banyak Hal yang Terjadi, Namun Harus Tetap Semangat
Alhamdulillah......aku sudah tida di surabaya lagi. Itu artinya, saya akan masuk lagi di kuliahku. Saya akan berhadapan dengan tumpukan buku dan dosen-dosen kampusku. Dan, yang tak kalah pentingnya, aku akan bertemu dengan teman-temanku. Wow....sungguh kenyataan ini membuatku bahagia. Apalagi, aku berniat "balas dendam" pada tahun ini. Balas dendam...?Ya...!yang saya maksudkan di sini ialah saya mau menjadikan tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Yaitu, saya mau bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu di kota pahlawan ini. 

Semoga Tidak Terjadi Perang

Semoga Tidak Terjadi Perang
Alhamdulillah.....Informasi sementara yang aku terima, ternyata orang malaysia tidak banyak tahu tentang perkembangan terakhir di Indonesia tentang hubungan Indonesia dan Malaysia yang memanas. Hal itu ku dapat dari hasil chatinganku dengan seseorang dari malaysia. Dia mengatakan, bahwa dia tidak banyak tahu tentang hal-hal "panas" yang terjadi antara Indonesia dan malaysia.

Mencari Cincin

Mencari Cincin

     Ada sebuah gudang yang digunakan untuk menyimpan berbagai peralatan di samping rumah Nasrudin. Gudang tersebut, di mana nasrudin menyimpan peralatan-peralatannya, sama sekali tidak mempunyai jendela. Jadi, bagian dalam gudang tersebut selalu gelap walaupun pada siang hari. Tapi ada sebuah lampu di pojok bagian luar gudang tersebut.

           Pada suatu malam, Nasrudin pergi ke gudang untuk mengambil sebuah tangga. ketika ia mengambil tangga dari tempatnya, cincinnya terjatuh. Ia meletakkan kembali tangganya dan segera keluar dari gudang.


Di luar, ia mencari cincinnya yang terjatuh. Ia tidak bisa menemukan cincinnya walau ia sudah mencarinya dalam waktu yang lama. Temannya yang melihatnya mencari sesuatu mendekatinya dan berkata, " apa yang sedang kamu cari, Nasrudin?

           "Saya sedang mencari cincinku, saya baru saja menjatuhkannya". kata Nasrudin sambil terus mencari

   "Saya akan membantumu. Ngomong-ngomong, di mana kamu menjatuhkannya?" Tanya temannya.

   "Di dalam gudang", jawab Nasrudin. Tangan telunjuknya menunjuk gudang miliknya.

Temannya merasa heran dan berkata, "mengapa kamu tidak mencari cincinmu di dalam gudang saja?"

    "Apa...! Di dalam gudang gelap tahu. Saya tidak bisa melihat apapun di sana. Bagaimana saya bisa menemukannya? Lebih baik di sini aja, karena di sini ada lampu. Jadi, mungkin aja aku menemukan cincinku di sini", papar Nasrudin
 

Indonesia dan Malaysia bersaudara, Tidak Usah Berperang

Indonesia dan Malaysia bersaudara, Tidak Usah Berperang
Oleh: Luqman Hakim
     
Betapa gampangnya "sebagian" masyarakat Indonesia dan malaysia saling adu mulut serta aksi-aksi provokatif yang berindikasi untuk saling berperang, saling menumpahkan darah, dan saling memusnahkan. Padahal, mereka sebenarnya bersaudara.

       Dulu, pernah ada juga aksi serupa yang membuat kedua negara "panas". masih segar dalam ingatan kita kata kunci "ambalat" atau slogan "ganyang malaysia". Tapi alhamdulillah, kedua negara tidak jadi berperang walaupun senjata-senjata berat telah dikirim ke perbatasan.

Membagi Minuman

Membagi Minuman
           Matahari bersinar sangat terang. Nasrudin dan temannya pergi ke pasar. Mereka berjalan melalui jalan yang sama sekali tidak ada pepohonan. Mereka kepanasan dan kehausan. Mereka ingin membeli segelas susu, tapi mereka tidak punya cukup uang. Kemudian mereka mengumpulkan uang mereka dan membeli segelas susu. Sebelum membeli susu, mereka berjanji untuk membagi susu yang mereka beli.

           "Sekarang, marilah kita bagi minuman ini. kamu akan minium setengah gelas dan saya akan minum sisanya," kata Nasrudin

          Temannya mengatakan, "Kamu minum duluan, Nasrudin"

"Mengapa?" Tanya Nasrudin

Labu-labu Tuhan

Labu-labu Tuhan
          Nasrudin ingin menanam labu. ia menyebar biji-biji labu di ladangnya. ia berkata kepada istrinya, "saya akan menanam biji-biji tersebut di dua kebun. satu kebun untuk kita dan yang lainnya untuk Tuhan. saya akan menjual hasil panen 'labu-labu' Tuhan dan akan kuberikan uangnya kepada anak yatim dan fakir miskin sebagai sedekah kita".
      "amin," kata istrinya.
       Kemudian ia menanam biji-biji labunya di kebun yang sangat subur, tapi ia menanam labu-labu Tuhan di kebun yang tidak subur. Beberapa bulan kemudian Nasrudin kecewa ketika melihat labu miliknya tidak tumbuh dengan baik walaupun ia telah menanamnya di kebun yang subur. Sebaliknya, ia melihat 'labu-labu Tuhan' tumbuh dengan baik dan mempunyai lebih banyak buah
        Nasrudin akhirnya memutuskan untuk mencuri 'labu-labu milik Tuhan'. Pada suatu malam ia membawa karung besar dan pergi ke 'kebun Tuhan'. Di sana, ia memetik 20 labu yang besar dan menaruhnya ke dalam karung.
      Ia tidak menyadari bahwa ia telah diikuti oleh 5 orang laki-laki semenjak dia berangkat ke kebun. Mereka terus mengintainya. Ketika Nasrudin mencari tali untuk mengikat karungnya, ia meninggalkan karungnya sebentar. Dengan cepat, 5 orang tersebut mencuri karung yang telah penuh dengan labu tersebut.
Tidak lama kemudian Nasrudin kembali. Ia ketakutan ketika tahu karungnya telah hilang. ia lari ke rumah dengan cepat. Ia berkata kepada istrinya, aku tertangkap basah oleh-Nya (Tuhan). Aku tertangkap basah oleh-Nya (Tuhan) ketika aku sedang mencuri labu-Nya"


Menyelamatkan Bulan

Menyelamatkan Bulan
          Nasruddin sedang berjalan menuju rumah sendirian. Malam datang dan semakin gelap. Nasrudin berpikir bahwa waktu itu adalah waktu bagi seorang muslim untuk sholat. Kemudian dia mencari air untuk berwudhu'. Sayangnya, dia hanya menemukan sebuah sumur tak jauh dari jalan yang ia lewati.

          Dia melihat ke dalam sumur itu untuk melihat apakah di sana ada air. Dia sangat terkejut ketika melihat bulan ada di sana. Sebenarnya, itu hanyalah bayangan dari bulan. Dia berpikir bahwa bulan itu telah jatuh ke dalam sumur. Dan, oleh karena itu, dia mengira hal itu sangat berbahaya, karena malam hari akan gelap tanpa bulan.
         "Saya harus menyelamatkan bulan itu", pikir dia. "Jika tidak, bulan itu akan tetap tinggal di sana dan di seluruh belahan dunia akan gelap pada malam ini".
           Kemudian dia mencari tongkat, tapi dia tidak menemukannya. Dia hanya menemukan tali panjang. Kemudian dia pegang ujung tali itu dan memasukkan ujung tali lainnya ke dalam sumur.
         "Pegang tali ini dengan erat dan saya akan menarikmu ke atas", katanya.
           Sayangnya, tali tersebut tersangkut batu besar di dasar sumur. Lalu, Nasruddin berusaha sekuat mungkin untuk menarik tali itu. Dia mengira bahwa dia menarik bulan. Dia mampu menarik batu yang dikiranya bulan tersebut ke permukaan sumur. ketika mendekati bibir sumur,batu tersebut jatuh lagi ke dasar sumur.Karena Nasrudin kehilangan keseimbangan, ia terjatuh ke belakang sambil tetap memegang tali di tangannya.Pada waktu itu, ia melihat bulan bercahaya di langit.
         Nasrudin tersenyum bahagia dan berkata, "akhirnya saya bisa menyelamatkanmu. sekarang seluruh permukaan bumi tidak akan gelap lagi".

Melalui Pintu belakang

Melalui Pintu belakang
      Pada suatu pagi, Nasruddin dan teman-temannya ngobrol di sebuah warung kopi. Setelah beberapa lama kemudian, mereka mengatakan bahwa mereka sangat lapar. Nasruddin keudian mengundang mereka untuk sarapan pagi di rumahnya setelah setengah jam kemudian. Selanjutnya Nasruddin pulang ke rumahnya.
Sesampai di rumah, Nasruddin memberitahu istrinya bahwa dia mengundang teman-temannya untuk pergi ke rumahnya dan sarapan pagi bersama. Istrinya kebingungan karena mereka tidak punya apapun untuk dimasak

     "Mengapa kamu mengundang mereka untuk sarapan pagi di sini? Kita tidak punya apapun untuk dimasak", istrinya mengeluh.

    "Maaf, saya tidak ingat akan hal itu", kata Nasruddin

      Kemudian mereka melihat dari kejauhan teman-teman Nasruddin sedang mendatangi rumah mereka. Nasrudin lalu keluar melalui pintu belakang dan bersembunyi. Tidak lama kemudian, para tanu itu mengetuk pintu. Istrinya membukakan pintu dan mengatakan kepada mereka bahwa Nasruddin telah keluar.

     "Tapi saya melihat dia ada di sini barusan," kata salah seorang temannya.

      Istri Nasruddin sangat bingung dan tidak mengatakan sepatah katapun. Nasruddin mendengar pembicaraan mereka. Dia merasa kasihan terhadap istrinya. Kemudia dia berkata belakng lewat jendela belakang, "Kamu benar. Tapi saya kan bisa keluar pintu belakang."

Tak Dikenal

Tak Dikenal
      Nasruddin mengunjungi sebuah kota yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya. Dia merasa, tak seorangpun mengenalnya. Kemudian, dia berjalan di sepanjang jalan dengan harapan bisa bertemu beberapa orang yang dia kenal. Tapi, tak seorang pun menyapanya. Dia Merasa sangat sedih.
       Dia akhirnya pergi ke sebuah pasar. Ternyata di sana sama saja, tak seorang pun mengenalnya. Dia kemudian masuk ke sebuah toko yang menjual peralatan-peralatan rumah. Di sana, dia disambut dengan hangat oleh sang penjual .
      Penjual itu bertanya kepada Nasruddin,"apa yang bias saya bantu tuan? Apakah anda mencari tempat tidur, kursi,…..?
     "Baiklah…baiklah,,,tunggu sebentar," kata Nasruddin. "Sebelumnya, saya mau mengajukan beberapa pertanyaan kepadamu".
     Penjual itu sangat senang. Dia berpikir bahwa Nasruddin ingin bertanya sesuatu tentang peralatan rumah.
     "Apakah kamu melihat saya ketika saya masuk ke toko ini?" Tanya Nasruddin.
     "Ya, tuan, tentu saja, "jawab si penjual.
    "Apakah kamu pernah melihat saya sebelumnya?" Tanya Nasruddin lebih dalam.
    "Tidak, tuan. Tidak pernah"
    "Baiklah, bagaimana kamu bisa tahu bahwa orang yang masuk ke sini adalah Nasruddin dan bukan orang lain?


Upah Satu Minggu

Upah Satu Minggu
Setiap minggu, Nasruddin pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan rumah tangga. Dia menaruh barang-barangnya di dalam sebuah ranjang besar. Tapi, dia tidak mampu membawa barang yang bebannya berat tatkala ia sudah tua. Oleh karena itu, dia meminta orang lain untuk membantunya dan memberinya upah yang pantas.
Suatu hari, ketika Nasruddin berada dalam perjalanan dari pasar menuju rumahnya, dia berjalan di depan laki-laki yang membantunya membawa barang miliknya. Nasruddin tidak menyadari bahwa laki-laki itu kabur dan membawa semua barang-barang miliknya.
Pada sabtu berikutnya, Nasruddin pergi ke pasar. Temannya berkata, "Nasruddin, lihatlah dia! Dia adalah laki-laki yang mencuri barang-barangmu minggu lalu."
Bukannya berusaha menangkap laki-laki itu, Nasruddin malah bersembunyi di belakang warung. Dia tinggal di sana sampai laki-laki yang mencuri barang-barangnya meninggalkan pasar. Temannya heran dan bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan di sana?"
Dia menjawab,"laki-laki itu telah membawa barang-barangku selamu seminggu. Saya takut dia akan meminta upahnya. Saya tidak mempunyai uang yang cukup untuk membayar seluruh upahnya selama satu minggu. Bahkan, ranjang dan barang-barangku yang dibawanya tidak cukup untuk membayarnya."

Kontak

Kontak
Assalamu'alaikum...(Hello....)

Wahai sobat pengunjung blog ini. Apabila anda punya uneg-uneg ataupun saran, kritik, atau apapun yang ingin disampaikan silahkan tuliskan di sini. Atau, bisa juga melalui alamat emailku (hakimluqman49@gmail.com).  Insyaallah, apabila ada pesan masuk, akan saya usahakan membalasnya secepatnya.
Nama :
Alamat E-mail :
tentang :
Isi Pesan :
Image (case-sensitive):

Akhirnya, Aku Bisa Juga

Akhirnya, Aku Bisa Juga
Sudah agak lama aku menjajaki dunia blogging. Berbagai kesulitan dan hambatan aku hadapi. Mulai dari design yang sulit, sampai berbagai widget yang tidak berhasil aku taruh di blogku. Aku juga pernah hampir putus asa untuk tidak meneruskan aktivitas blogku. Namun, dengan tekad yang kuat, akhirnya aku tetap berusaha agar memperbaiki blogku serta menjadikan blog sebagai inspirasi baru bagiku untuk lebih semangat lagi. kenapa begitu...karena bagiku, blog sangat bermanfaat bagiku dibandingkan dengan yang lain.
Singkat cerita, akhirnya aku menemukan template yang bagus sekali menurutku. Hal ini karena aku telah membuka situs ourblogtemplates.com. Ternyata di sana ada jenis template yang berjudul newspaper III. Tentu saja, dengan adanya template ini, aku lebih semangat lagi untuk mengelilingi dunia blogging, karena design-nya cocok untukku. Padahal, sebenarnya aku memiliki blog-blog lain lain yang aku kelola dengan template yang berbeda-beda. Sebut saja misalnya, denganislamkitajaya.blogspot.com dan bragung.blogspot.com.
  Tapi alhamdulillah, aku sekarang sudah menemukan template yang cocok, sehingga tidak perlu mengubah-ubahnya lagi. Cuma satu yang belum aku bisa benahi adalah, sampai sekarang, "komentar" untuk setiap tulisanku belum berfungsi. semoga aja, ke depannya, hal itu bisa diatasi. ya...semoga Allah mempermudah apa yang aku usahakan. Amin

Aneh, Muslim kok Sambut Konjen AS dengan Sholawat Badar

Aneh, Muslim kok Sambut Konjen AS dengan Sholawat Badar
              Sesuatu yang aneh dan ganjil telah terjadi. Seorang perempuan nonIslam (kafir) disambut layaknya nabi Muhammad oleh belasan santri di Indonesia.Astaghfirullah...kedengarannya aneh namun ini benar-benar terjadi.
              Hal ini terjadi pada acara buka bersama oleh Konjen AS bersama orang-orang muslim Indonesia pada hari selasa tanggal 8 september 2009 sebagaimana diberitakan oleh koran nasional Jawa Pos edisi rabu(9/9). Pada acara tersebut konjen AS tersebut menyampaikan pesan damai sekaligus memutarkan video Barack Obama yang berdurasi 15 menit.
            Sebagai orang Islam seharusnya hati kita miris mengetahui hal tersebut. Bagaimana bisa seorang yang kafir dihormati layaknya sang teladan dan manusia termulia (nabi Muhammad)? sebagaimana diketahui bahwa dulu ketika nabi Muhammad tiba di Madinah ketika proses hijrahnya dari Mekah masyarakat madinah berduyun-duyun menyambut Rasulullah sambil menabuh rebana serta menandungkan sholawat badar. Lalu pantaskah Konjen AS yang kafir disambut dengan sholawat badar sebagaimana Rasulullah?
              Coba mari kita renungkan akibat dari hal tersebut. Kita lihat dari satu kalimat yang disenandungkan oleh para santri tersebut. Pada sholawat badar terdapat kalimat "thola'al badru 'alaina" yang artinya "telah muncul bulan purnama di antara kita". Jadi mereka -para santri beserta kaum muslim lainnya yang ikut serta cara penyambutan-mengumpamakan konjen AS dengan bulan purnama yang menyinari bumi sebagaimana para kaum anshor yang ada di Madinah mengumpamakan nabi dengan bulan purnama. Sungguh, ini sebuah tindakan bodoh yang dilakukan oleh para penyambut terseut. Itu hanyalah sepenggal kalimat dari sholawat badar yang mereka senandungkan, belum kalimat-kalimat seterusnya.
Trus, apakah mereka mengerti arti/terjemahan dari sholawat badar yang mereka senandungkan? Kalau mereka mengerti, apalagi mereka menyenandungkannya dengan penuh penghayatan, sungguh itu adalah sebuah perbuatan tidak patut dan tentunya membahayakan keimanan. Namun kalu tidak, semoga Allah mengampuni kelalaian mereka.
   Jadi, semestinya kaum muslimin hati-hati terkait masalah seperti ini. Jangan sampai orang besar -di sisi manusia- seperti Konjen AS, kita agung-agungkan bahkan kita sejajarkan dengan nabi Muhammad. Na'udzubillah