Mempercayai Keledai

         Setahu Nasrudin , para tetangganya baik hati kecuali satu orang perempuan. Ia suka meminjam sesuatu dari orang lain, akan tetapi selalu lupa untuk mengembalikannya.
           Suatu hari, perempuan itu mendatangi rumah Nasrudin. Sesudah mengucap salam, ia berkata, “Saya harus membawa banyak barang ke kota pagi ini. Saya tidak punya tali dan keledai untuk membawa barang-barang tersebut. Bolehkah saya meminjamnya kepadamu? Saya akan mengembalikannya sore ini sesegera mungkin setelah saya selesai menggunakannya.
     Nasrudin berpikiran bahwa perempuan itu akan lupa untuk mengembalikan tali ataupun keledainya. Makanya ia pun menjawab, “Maaf, talinya masih saya pakai”.

            “Tapi saya melihatnya tergeletak di atas lantai,” kata perempuan tersebut.
            “Benar. Itulah cara saya memakainya”.

            “Berapa lama kamu akan menggunakan tali tersebut dengan cara sepert itu?”


            “Sampai saya ingin meminjamkannya ke sesorang”, kata Nasrudin

      Perempuan itu kecewa. Tapi ia Tanya lebih jauh tentang keledainya.

            Ia bertanya, “Bolehkah saya meminjam keledaimu?”

Nasrudin menjawab,”Maaf, saya tidak bisa meminjamkannya untukmu. Keledaiku dipinjam oleh saudara ipar laki-laki saya. Jika keledai itu ada, dengan senang hati saya akan meminjamkannya untukmu”

“Benarkah? Tadi malam saya melihatnya ada di belakang rumahmu. Di mana ia sekarang?” Tanya perempuan tersebut. 

“Pada pagi hari tadi saudara iapar laki-laki saya membawanya ke kota,” jawab Nasrudin. Tapi dalam waktu yang sama, keledainya meringkik sangat keras dari halaman belakang rumah.

Perempuan itu pun berkata kepada Nasrudin dengan nada marah, “Baiklah, kamu berbohong sama saya. Saya dapat mendengar keledai itu di halaman belakang rumah. Saya mendengarnya meringkik. Kamu mempermalukan dirimu sendiri, Nasrudin!”

Nasrudin ikut marah juga. Ia pun berteriak, “Kamu yang memalukan. Kamu lebih percaya kepada keledai dari pada percaya kepada saya. Itu sangat menggelikan dan memalukan”.



Catatan: tulisan ini merupakan terjemahan dari buku berjudul  Nasredin The Clever Man


Ponorogo, 29 Oktober 2011
           




0 Response to "Mempercayai Keledai"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)