Gaji Pekerja

Pada zaman dahulu kala, seoramg laki-laki menyewa beberapa pekerja untuk membantu menyelesaikan pekerjaannya.

Setelah pekerjaannya  selesai, satu-persatu dari para pekerja itu mengambil gajinya. Akan tetapi, ada 1 orang dari pekerja itu yang tidak mengambil gajinya dan pergi begitu saja.

Orang yang mempekerjakan (menyewa) mereka kemudian mengembangkan gaji pekerja itu hingga menghasilkan banyak sapi dan kambing.

Sesudah berapa lama, si pemilik gaji itu kembali untuk meminta gajjinya. Laki-laki itu pun memberikan seluruh sapi dan kambing yang diperoleh dari gajinya yang dikembangkan. Si pemilik gaji itu mengira bahwa laki-laki itu mengejeknya.


 Laki-laki itu pun menceritakan bahwa gaji miliknya ia belikan sapi dan kambing hingga beranak-pinak. Maka si pemilik gaji itu mengambil semuanya dan berlalu setelah bersyukur.

Dengan amalan mulia ini, laki-laki tersebut diselamatkan oleh Allah dari musibah. Yaitu ketika ia dan 2 temannya melakukan perjalanan ke suatu tempat dan masuk ke dalam gua untuk beristirahat. Pada saat itu, tiba-tiba ada batu besar yang jatuh dari atas dan menutup pintu gua. 

Mengetahui hal itu, 2 temannya berdoa kepada Allah dengan perantaan amalan mereka. Kemudian orang ketiga yang tidak lain adalah laki-laki yang diceritakan di atas juga berdoa dengan perantaan amalannya ini. Allah kemudian menggeser batu besar itu sehingga mereka bisa keluar dari gua tersebut disebabkan keutamaan amalan mereka.





NB: Terjemahan dari Kitab Silsilatul Adab, Bab Qashashu adaabil 'Amal, sub judul Ajrul 'Aamili


Panceng, Gresik, 15 Maret 2013

0 Response to "Gaji Pekerja"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)