Kehendak Allah

               Alhamdulillah sobat….hari ini saya diberi kesempatan lagi oleh Allah untuk menuliskan hasil terjemahan kitab “silsilatul kitab” di blog tercinta ini. Semoga saya bisa lebih sering menerjemahkan. Amiin..yaa Robbal ‘alamiin…


            Kalau kemarin saya telah menerjemahkan “pendahuluan” dari tulisan Abdul Aziz Sayyid hasyim dengan judul “Qoshosu Aadaabillaah (قصص آداب الله)” kali ini yang akan saya terjemahkan adalah satu sub-judul tentang معيشة الله  (Kehendak Allah). Berikut ini adalah hasil terjemahannya:

Kehendak Allah
  


        Telah datang seorang laki-laki ke hadapan Rasulullah Sallallaahu’alaihi wasallam. Ia membicarakan banyak hal dengan Rasulullah Sallallaahu’alaihi wasallam. Kemudian di tengah pembicaraannya, laki-laki ini berkata: “Ini atas kehendak Allah dan kehendak engkau”
            Maka Rasulullah Sallallaahu’alaihi wasallam marah dengan uncapan laki-laki ini. Dan ia menjelaskan bahwa suatu kehendak tidak akan terjadi kecuali karena Allah semata. Kemudian Rasul bersabda kepada laki-laki tersebut: “Apakah engkau menyamakan aku dengan Allah? Yang benar adalah,  ini atas kehendak Allah semata” (HR. Baihaqi).
            Hendaknya seorang muslim mengakui dan menetapkan bahwa Allah adalah Ilah (sesembahan) yang satu (Maha Esa). Oleh karena itu, Dia tidak memiliki sekutu (tandingan). Dan hendaknya seorang muslim memeriksa tauhidnya sampai pada perkataannya yang sepele. Karena kesyirikan bisa jadi secara diam-diam terjangkiti pada seorang muslim sedangkan ia tidak menyadarinya. Yaitu dengan perantara perkataan atau perbuatan yang remeh.

            Subhanallah…
    Beginilah ajaran Islam yang mulia ini. Kita harus benar-benar memurnikan tauhid kita. Jangan sampai perkataan ataupun perbuatan yang kita anggap sepele ternyata malah mengundang siksa Allah.
            Mari kita renungkan, bagaimana halnya dengan adanya pemahaman-pemahaman sesat yang berkembang di era sekarang ini. Sebutlah misalnya paham pluralisme agama. Paham ini menyatakan bahwa pada intinya, semua agama sama. Tuhannya sama, hanya namanya saja yang berbeda. Kalau Tuhan ummat Islam bernama Allah, maka Tuhan ummat Kristen bernama Yesus, dan seterusnya.  Menurut mereka, sama saja antara Allah dan Yesus, Allah dan Budha, Allah dan dewa matahari, dan lain-lain.  Na’udzubillaah.
            Semoga kita bisa selamat dari paham menyesatkan tersebut. Dan semoga kita selamat dari kesyirikan-kesyirikan lain yang disebabkan oleh perkataan ataupun perbuatan “sepele” yang ternyata mengancam akidah kita, sementara kita tidak menyadarinya. Amiin..yaa..Robbal ‘aalamiin….


Ponorogo, 3 November 2011


  
Jangan lupa klik tombol "suka" di bawah ini  ya...   :-)  




0 Response to "Kehendak Allah"

Posting Komentar

Jangan lupa komen di sini ya :-)